Penutupan Jalan Basuki Rahmad Rugikan Masyarakat dan Pengusaha

Kota Malang, Bhirawa
Penutupan jalan Basuki Rahmad atau Kayu Tangan, memunculkan persoalan baru, sebab sejumlah pertokoan merugi karena tidak ada orang yang belanja di area tersebut.
Politisi dari F-PKB, Arief Wahyudi di dampingi Lokh Mafud sesama anggota Komisi B kembali mendengarkan keluhan warga terdampak akibat adanya kegiatan proyek revitalisasi Kayutangan yang menutup total akses jalan sehingga melumpuhkan roda perekonomian.
Hadir dalam jaring aspirasi, Ketua RW.02 M. Yunar Mulya, Lurah Kauman Agus Purnomo, perwakilan dari PKL Pertokoan, hotel, restauran, kordinator jukir dan paguyuban pujasera, serta ada beberapa Masyarakat peduli Malang dan tokoh masyarakat lainnya.
Sebelum mendengarkan keluhan warga, Arief Wahyudi sudah turun beberapa kali menemui warga secara dor to door baik Ketua RW maupun tokoh kampung, menjelaskan bahwa apa yang dirasakan warga sama dengan apa yang dirasakan warga Malang pada umumnya dampak dari penutupan akses jalan yang melintas di Jalan Basuki Rahmad Malang karena ada kegiatan proyek revitalisasi Kayutangan.
“Program revitalisasi Kayutangan Heritage akan menguntungkan masyarakat seluruh kota Malang. Namun demikian, proses pembangunan revitalisasi ini memakan waktu cukup lama, dan menutup total akses jalan praktis perekonomian macet,” terangnya.
Menurut Arief, managemen pengaturan pekerjaan proyek kurang profesional sehingga merugikan banyak orang, baik pedagang, pengusaha, juru parkir sepanjang Kayutangan, Semeru, Celaket. Disamping itu rekayasa lalulintasnya perlu ditinjau ulang untuk mengurangi kerugian yang dirasakan Masyarakat,” tukasnya.
Pihaknya yakin proyek ini akan menambah nilai lebih bagi Kota Malang, namun jangan sampai ada proses yang merugikan Masyarakat terlalu besar. Ketika dampak tersebut bisa diminimalisir itu harus dilakuka.
Kordinator Parkir, Ulfa menegaskan akibat revitalisasi Kayutangan Heritage banyak petugas parkir yang kehilangan mata pencaharian. “Disepanjang Kayutangan Basuki Rahmad ini ada 30 Jukir yang kehilangan penghasilan,” katanya
Sementara itu, Manager Hotel City Hub, Ani Suriani mengatakan, pembangunan Kayutangan Heritage tentunya tidak secara keseluruhan melainkan sistem koridor. Untuk itu, melalui forum rembuk ini akan menyurati forum Lalu Lintas Kota Malang.
“Memohon sangat akses di Jalan Basuki Rahmat, agar dibuka. Kendati, selama ini bisa diakses oleh warga. Akan tetapi, penutupan jalan atau pengalihan jalur justru mengesankan asumsi ke masyarakat adanya tutup total atau sulit diakses secara umum. Tolonglah spanduk pemberitahuan tutup total diganti,” pintanya. [mut]

Tags: