Tingkatkan Kapasitas Satgas Teknologi Industri

Perusahaan JOB PPEJ menggandeng Basarnas Surabaya dan BPBD Kabupaten Tuban mengadakan kegiatan peningkatan kapasitas satuan petugas penanggulangan bencana (Satgas PB) kegagalan teknologi industri.

JOB PPEJ Gandeng Basarnas
Pemprov, Bhirawa
Perusahaan Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ) menggandeng Badan SAR Nasional (Basarnas) Surabaya dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban mengadakan kegiatan peningkatan kapasitas satuan petugas penanggulangan bencana (Satgas PB) kegagalan teknologi industri.
Acara yang diikuti sebanyak 60 orang ini dilaksanakan selama tiga hari mulai 24-26 Januari. Hari pertama diadakan pembekalan materi dan praktik lapangan vertical rescue di kantor Basarnas Surabaya. Pada hari kedua, praktik lapangan water rescue di sungai Songa, Probolinggo. Dan hari terakhir ditutup dengan latihan fisik peserta di Gunung Bromo.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tuban Joko Ludiyono dalam sambutan pembukaan kegiatan mengatakan, secara geografis, klimatologis dan hidrologis wilayah Tuban memiliki potensi ancaman bencana yang cukup besar. Ini berdasarkan hasil kajian risiko bencana yang dilakukan BNPB pada tahun 2013.
“Nilai indeks risiko bencana untuk Tuban mencapai skor 175. Nilai itu termasuk klas risiko bencana tinggi. Tuban menempati urutan 145 dari 496 kabupaten/kota se-Indonesia yang rawan atas risiko bencana,” katanya didampingi Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana Rizal Amperawanto kepada wartawan di kantor Basarnas Surabaya, Selasa (24/1).
Menurut dia, di Tuban berdiri beberapa perusahaan nasional bahkan internasional yang bergerak di bidang usaha tambang. Di antaranya JOB PPEJ, PT TPPI, PT Semen Indonesia, PT Holchim, PLTU Tanjung Awar Awar dan lainnya. Selain manfaat peningkatan ekonomi, perlu diwaspadai dampak negatif dari kegiatan operasi produksi yang menimbulkan potensi ancaman bencana di sekitar lokasi usaha.
“Kegagalan teknologi dan dampak industri salah satu ancaman bencana yang diakibatkan faktor non alam. Bisa berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi dan wabah penyakit,” tuturnya.
Dia menjelaskan, potensi ancaman bencana itu bisa diminimalisir dengan meningkatkan pemahaman masyarakat di sekitar lokasi industri JOB PPEJ. Ini agar mereka mengetahui harus berbuat apa, apabila terjadi kondisi darurat akibat kegiatan operasi. Yakni, memberikan pelatihan kompetensi kepada masyarakat atas potensi ancaman bencana dan membentuk Emergency Reaponse Team (ERT) kepada masyarakat Desa Rahayu Kecamatan Soko, Tuban.
“Pemerintah berterimakasih kepada perusahaan JOB PPEJ yang telah memfasilitasi terselenggaranya serangkaian kegiatan. Mulai sosialisasi dan pembentukan desa tangguh bencana (Destana) pada 12 Januari 2017 dan simulasi Table Top Exercise (TTX) 17 Januari 2017. Hari ini adalah kegiatan ketiga untuk meningkatkan kapasitas Satgas PB kegagalan teknologi industri. Perusahaan lain diharap bisa meniru langkah JOB PPEJ,” jelasnya.
Staf Health Safety Environmental (HSE) JOB PPEJ Hendra Awali Putra menambahkan, kegiatan peningkatan kapasitas Satgas PB kegagalan teknologi industri ini juga diikuti dari internal perusahaan sebanyak 11 orang. Ke-11 orang itu terdiri dari staf HSE dan Humas JOB PPEJ. “Kami di sini dilatih melakukan penyelamatan kepada korban, kalau terjadi keadaan darurat atau kegagalan teknologi industri di perusahaan dan masyarakat sekitar lokasi perusahaan,” imbuhnya.
Dia mengatakan, kegiatan pada hari ini merupakan rangkaian acara yang ketiga, di mana sebelumnya telah dilakukan pembentukan Destana dan simulasi TTX. “Ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun. Tapi tahun-tahun sebelumnya hanya latihan saja. Dari hasil review, ternyata kami butuh pengembangan kapasitas personal orangnya dan pembekalan. Kami dijuga dilatih menghadapi kebakaran,” pungkasnya. [iib]

Tags: