TNBTS Bersihkan Jalur Semeru Pasca Kebakaran

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Lumajang, Bhirawa
Pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) membersihkan jalur pendakian Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut pascakebakaran yang melanda kawasan tersebut selama sepekan.
“Kami masih membersihkan jalur pendakian pascakebakaran karena ada beberapa titik yang longsor akibat kebakaran beberapa waktu lalu,” kata Kepala Balai Besar TNBTS, Ayu Dewi Utari, saat dihubungi dari Lumajang, Rabu.
Menurutnya, pembersihan jalur pendakian gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut akan dilakukan dalam pekan ini dan belum bisa disampaikan kapan jalur pendakian Gunung Semeru akan dibuka kembali.
“Kemungkinan pembersihan jalur pendakian minimal butuh waktu selama sepekan karena beberapa pohon tumbang akibat kebakaran dan beberapa titik terjadi longsor,” tuturnya.
Ayu mengatakan pihak TNBTS akan melakukan evaluasi usai melakukan pembersihan jalur pendakian Semeru pascakebakaran yang menghanguskan kawasan TNBTS yang diprediksi mencapai 200 hektare tersebut.
“Kapan jalur pendakian Semeru akan dibuka masih menunggu hasil evaluasi itu, sehingga para pendaki harus bersabar untuk mendaki gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl itu,” katanya.
Kebakaran yang terjadi sejak Selasa (20/10) hingga Rabu (28/10) di Gunung Semeru tersebut menghanguskan beberapa tanaman endemik kawasan di antaranya tanaman acer, tutup, danglu, dekuren, mentingen, dan putih dada, sedangkan bangkai satwa yang dilindungi tidak ditemukan di lokasi kebakaran.
Kawasan hutan yang terbakar terdiri dari cukup banyak titik, diantaranya jalur pendakian Semeru antara pos Ranu Pane menuju Ranu Kumbolo, di wilayah lereng sebelah selatan tepatnya di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
“Penyebab kebakaran hutan di Gunung Semeru karena api unggun yang tidak dipadamkan dengan sempurna oleh pendaki, padahal petugas sudah berkali-kali mengingatkan untuk tidak membuat api unggun atau perapian dalam kawasan karena dapat menimbulkan kebakaran,” paparnya.
Sementara itu, informasi yang didapat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, dikabarkan muncul titik api baru di kawasan Watu Lapis, di Kecamatan Pasrujambe yang masuk wilayah TNBTS dan titik api lainnya di kawasan Komplangan di atas wilayah Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro yang masuk wilayah Perhutani. [yat.ant]

Tags: