Tosan Pulang dari RS Saiful Anwar

Tosan Pulang dari RS Saiful AnwarLumajang, Bhirawa
Salah satu aktivis petani penolak tambang Pasir Lumajang yang selamat dari pembantaian dan pengeroyokan  yang dilakukan tersangka  oknum Kepala Desa Hariono Cs, sudah diperbolehkan pulang setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Saiful Anwar malang akibat luka parah yang dideritanya.
Kedatangan Tosan yang dikawal extra ketat oleh aparat kepolisian sempat menghebohkan situasi desa selok Awar-awar kecamatan Pasirian. Tosan yang merupakan saksi kunci dalam tragedi pembantaian Salim alias Kancil tersebut juga mendapatkan perhatian dari LPSK (lembaga Perlindungan  dan Korban).
Hari itu Tosan yang didampingi istrinya Ati Hariati diperbolehkan pulang setelah dinyatakan pulih oleh dokter. Dengan nada polos, Tosan lebih memilih pulang ke rumahnya yakni di desa Selok awar-awar (13/10) meskipun sebelumnya mendapatkan tawaran untuk ditempatkan di rumah aman (save house) oleh LPSK dengan alasan keamanan.
Tosan yang merupakan korban penganiayaan yang selamat setelah temannya yang bernama Salim tewas dalam peristiwa berdarah akibat menentang pertambangan pasir di desanya yang dinilainya telah merusak areal pertanian milik nya dan merusak ekosistem di sekitar pantai watu pecak Lumajang.
Berdasarkan informasi dari berbagai sumber sekitar 40 petani yang dirugikan oleh pertambangan di pesisir pantai watu pecak desa selok awar awar karena areal pertanian milik mereka rusak parah terendam abrasi air laut dan tidak bisa lagi untuk bercocok tanam.
Meskipun menolak tawaran LPSK untuk tinggal di rumah aman, namun dari pihak LPSK sendiri tetap melakukan perlindungan dengan turut serta mengantar kepulangan Tosan sekitar pukul 22.30 WIB sampai di rumahnya, setelah dia menjalani perawatan  selama 17 hari di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang akibat luka-luka yang dideritanya.
Seperti berita yang ramai di media massa, Tosan dan Salim Kancil adalah korban pengeroyokan dan penganiayaan puluhan orang pendukung tambang pasir di Pantai Watu Pecak. Dalam pembantaian dan pengeroyokan  tersebut Tosan mengalami luka serius hingga harus menjalani operasi di RS Saiful Anwar Malang.
Sedangkan Salim Kancil tewas dengan kondisi yang mengenaskan. Dalam kasus pengeroyokan dan penganiayaan ini, hingga saat ini jumlah tersangka dalam kasus pertambangan tersebut 37 orang menjadi tersangka. Kepala Desa Selok Awar-awar, Hariyono yang diduga menjadi aktor intelektual kasus ini juga telah ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus ilegal mining di Desa Selok Awar-awar. [mb10]

Rate this article!
Tags: