Total Arus Kapal di Tanjung Perak Capai 13.452 Unit

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bharawa
Kapasitas kapal yang datang di Pelabuhan Tanjung Perak lambat laun semakin besar. Hal ini dibuktikan dengan laporan akhir tahun 2015 dimana total arus kapal di Pelabuhan Tanjung Perak adalah13.452 Unit, dengan total kapasitas 77.104.361 Gross Tonage (GT) atau naik 2% dibanding tahun 2014 yang tercatat sebesar 75.559.177 GT.
’’Apabila kapal yang datang semakin besar maka hal ini menjadi pertanda baik karena jumlah barang yang dibawa semakin banyak, dan yang paling penting biaya logistik bisa dikurangi,’’ jelas Kepala Humas Pelindo III Tanjung Perak, Oscar Yogi Yustiano, Kamis (7/1).
Oleh karena itu, tambahnya, ada istilah di dunia maritim ’’The Bigger The Better’’, yang artinya semakin besar kapasitas suatu kapal semakin baik karena biaya operasional kapal dapat berkurang. ’’Pemilik kapal bisa lebih irit biaya bahan bakar dan kru kapal,’’ terangnya.
Pria yang akrab dipanggil Yogi ini menerangkan bahwa untuk menunjang pertumbuhan arus barang di Pelabuhan Tanjung Perak, Pelindo III telah melakukan investasi dan perbaikan fasilitas maupun alat bongkar muat, dan melebarkan Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) yang semula memiliki lebar 100 meter dan kedalaman -9,5 M Low Water Spring (LWS) menjadi 150 meter dan kedalaman -13 M Low Water Spring. ’’Kenaikan kapasitas ini tidak lepas dari peran dari Alur Pelayaran Barat Surabaya yang telah diperdalam menjadi -13 LWS dan diperlebar menjadi 150 meter,’’ ujarnya
Penambahan lebar dan kedalaman untuk APBS yang memiliki panjang 25 mil ini, bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kapal yang masuk di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, yang dahulu hanya untuk kapal generasi pertama dan kedua, yakni kapal peti kemas 500-1500 Teus dengan panjang kapal 135-215 meter, draft 9 – 10 meter, kini bisa dilewati kapal hingga generasi keempat, yakni kapal peti kemas 3000-4000 Teus, dengan panjang kapal 275-305 meter, draft 11-13 meter.
Yogi menjelaskan bahwa Kapal-kapal berkapasitas besar 8,000-14,500 Teus dengan draft hingga 15.5 meter, selama ini tidak langsung ke Indonesia melainkan melakukan transhipment atau pindah muatan di pelabuhan Singapura. Muatan petikemas dipindahkan kapal yang berkapasitas lebih kecil antara 1,000-2,500 Teus untuk kemudian dibawa ke Indonesia. Hal ini terjadi karena alur pelayaran yang menuju ke pelabuhan-pelabuhan utama di Indonesia masih memiliki kedalaman dan lebar yang terbatas. ’’Dengan adanya APBS maka diharapkan kapal besar dapatdirect ke Indonesia tanpa singgah di Singapura terlebih dahulu,’’ ujarnya.
Perlu diketahui arus barang di Pelabuhan Tanjung Perak, tercatat 13.713.403 Ton dan 1.126.549 M³ dan 3.307.515 Ton/Liter atau masing-masing meningkat 5% dan 2% dan 10% dibanding tahun 2014 yakni313.043.548 Ton dan 1.105.293 M³ dan 3.008.128 Ton/Liter. Sedangkan, arus petikemas sendiri mencapai 524.998 Boks atau 568.536 TEU’s.  Arus peti kemas dipelabuhan Tanjung Perak pada tahun 2015 mencapai 3,12 juta TEUs (twenty foot equivalent units) atau setara 2,61 juta boks. Jika dibandingkan dengan 2014, terjadi kenaikan tipis 0,5 persen dengan capaian 3,10 juta TEUs atau 2,6 juta boks. [ma]

Tags: