TPA Bestari Kota Probolinggo Hangus Terbakar Bersama 5 Truk Sampah

Wali kota Hadi pantau kebakaran di TPA.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kota Probolinggo, Bhirawa
TPA (tempat pembuangan akhir) Bestari milik DLH (Dinas Lingkungan Hidup) Kota Probolinggo, Minggu (29/8) malam terbakar. Tak ada korban jiwa dalam insiden itu. Namun, lima truk sampah milik DLH ikut hangus dilalap api.

Kobaran api pertama kali terlihat sekitar pukul 17.30. Angin yang berembus kencang membuat api cepat membesar dan sulit dipadamkan. Tak berselang lama, lima truk pemadam kebakaran datang ke lokasi kejadian. Tiga unit damkar milik Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo dan dua unit mobil damkar milik Pemkab Probolinggo.

Namun angin yang berembus kencang membuat api sulit dipadamkan. Truk damkar pun beberapa kali keluar untuk mengisi air tangki truk damkar. Si jago merah baru bisa dijinakkan sekitar pukul 18.30. Beruntung, kebakaran tidak sampai merambat ke pemukiman atau bangunan di dalam TPA tersebut. Hanya saja, lima unit truk ikut terbakar dan 3 alat konvektor terbakar.

Tidak sedikit warga yang berdatangan masuk ke TPA untuk melihat kejadian kebakaran tersebut. Petugas kepolisian, dari Polres Probolinggo kota dan Polsek Mayangan serta Satpol PP juga tampak berjaga di lokasi setempat.

Marsis, salah satu penjaga TPA Kota Probolinggo yang mengetahui pertama kejadian kebakaran mengaku, tidak tahu penyebab terjadinya kebakaran. Saat itu, dirinya tengah siram-siram di kawasan TPA.

Ia lantas melihat ada api dari parkiran kendaraan. Ternyata, api itu cepat membesar dan merambat ke lainnya.

“Ada truk-truk yang terbakar juga. Saya tidak tahu penyebab terjadinya kebakaran,” kata Marsis.

Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zaenal Abidin juga nampak ke lokasi kejadian. Menurut orang nomor satu di Kota Probolinggo itu, titik kebakaran dari tempat parkiran alat angkut sampah dekat tumpukan sampah.

“Tempatnya garasi truk, ada lima truk yang terbakar. Dan ada 3 unit yang masih baru pengadaan tahun kemarin. Ini kami lihat, saat sudah bisa dipadamkan, kerusakannya separah apa? Kalau atapnya, diupayakan tidak sampai merambat ke lainnya,” terang Habib Hadi.

Soal penyebab kebakaran, Wali Kota belum bisa memastikan. Yang jelas, embusan angin yang kencang membuat api cepat membesar.

“Belum dapat diketahui penyebab terjadinya kebakaran. Mungkin dari rokok juga bisa, dari listrik juga bisa. Kita lihat nanti. Yang penting tidak ada korban. Untuk barang-barang yang rusak, bisa nanti disegerakan pengadaan. Supaya pelayanan sampah bisa segera tertangani. Pasti ada dampak dalam penanganan sampah ke depan,” terangnya.

Sementara itu, Kapolsek Mayangan Kompol Eko mengatakan, belum dapat diketahui penyebab terjadinya kebakaran. Pihaknya harus melakukan olah TKP lebih dulu. “Fokus pemadaman dulu mas. untuk penyebabnya masih belum tahu,” tandasanya.

Kebakaran di garasi armada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) itu dilaporkan melalui Nomor Tunggal Panggilan Darurat (NTPD) 112, pada Minggu (29/8) petang, sekira pukul 17.25 WIB. Dugaan penyebab kebakaran pun masih belum diketahui.

“Kemungkinan ada dua sumber. (kalau bukan) rokok atau listrik, ini masih kami selidiki. Yang jelas tidak ada korban jiwa dari kru DLH,” lanjut Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin, saat berada di lokasi TPA. Wap

Habib Hadi menjelaskan, dalam upaya memadamkan api, tim suplay internal DLH Kota Probolinggo dibantu oleh 2 unit armada pemadam kebakaran milik Pemkot Probolinggo dan 1 unit bantuan mobil pemadam dari Pemkab Probolinggo. “Tepat pukul 19.44 api berhasil dipadamkan,” jelasnya.

Wali Kota Habib Hadi menyebut, kebakaran ini tak hanya meninggalkan kerugian secara materil, namun juga inmateril. Salah satunya terkait penanganan sampah di Kota Probolinggo ke depannya akan terkendala. “Ini menjadi tantangan DLH bagaimana untuk penanganan sampah di Kota Probolinggo selanjutnya,” ujarnya.

Hal itu cukup beralasan, mengingat sebagian kendaraan operasional yang ikut terbakar adalah unit armada yang disiagakan untuk mengangkut sampah milik masyarakat di beberapa lokasi. Bahkan kendaraan operasional yang kondisinya masih terbilang baru, ikut terbakar dalam kebakaran ini.

“Karena alat (angkut)-nya banyak yang rusak parah, meletus dan nggak bisa dipakai sama sekali. Kemungkinan membutuhkan penanganan ataupun perawatan yang sangat berat atau harus pengadaan (kendaraan operasional) baru,” tegasnya.

Ia pun mengimbau masyarakat untuk peduli dan memahami keadaan tersebut sebagai bentuk keprihatinan bersama dan mendukung upaya yang dilakukan DLH ke depan, dalam mengatasi permasalahan sampah. “Masyarakat harus tahu ini dan menjadi pemahaman bersama. Bahwasanya akibat kebakaran ini banyak dampaknya,” katanya.

Informasi yang diterima, tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun sejumlah kendaraan operasional ludes dilalap si jago merah. Diantaranya 5 unit truk pengangkut sampah dan 3 unit compactor. Ditaksir kerugian mencapai milyaran rupiah.

Sementara itu pada kesempatan yang sama, saksi mata, Nur mengatakan, kobaran api dengan mudah menyambar kendaraan yang tengah parkir di sekitarnya, karena hembusan angin yang kencang. “Karena angin kencang jadi makin besar apinya,” tambahnya.(Wap)

Tags: