Inovasi Widyaiswara Metode 10:20:70

Dr Hary Wahyudi

Dr Hary Wahyudi
Masa pandemi tidak boleh membuat berhenti berinovasi dan berprestasi. Tetapi justru dalam situasi yang sulit dan penuh keterbatasan ini terpacu untuk melakukan inovasi. Seperti misalnya yang dilakukan Widyaiswara Utama Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur Dr Hary Wahyudi.
Dalam kondisi pandemi –yang umumnya ditandai dengan kelesuan kinerja dan menurunnya inovasi–, justru Widyaiswara Utama satu ini terus mencetak prestasi dan sejumlah inovasi. Capaian yang kemudian diterima adalah tiga sertifikat piagam Intellectual Property /Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) yang tercatat pada Kementerian Hukum HAM. Salah satunya adalah inovasi pengembangan kompetensi ASN Widyaiswara yang digagas, sekaligus diterapkan Dr Hary Wahyudi yakni inovasi pembelajaran metode 10:20:70.
Inovasi Pengembangan kompetensi Metode 10:20:70 tercatat dalam nomor pencatatan HaKI Nomor 000266388 Tanggal 20 Agustus yang diterbitkan Dirjen Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum HAM. Inovasi metode 10:20:70 diuraikan secara komprehensif dalam bentuk karya tulis buku.
Metode ini menurut Hary Wahyudi dalam penerapannya dibagi dalam 3 (tiga) proporsi , yakni 10 : belajar jalur institusi, 20 : belajar melalui Community of Practices, 70 : belajar secara Heutagogy atau belajar mandiri sesuai passion.
“Inovasi metode pengembangan kompetensi 10:20:70 telah dipraktikan sejak 5 (lima) tahun terakhir dan banyak testimoni yang menguatkan metode tersebut,” jelas Hary. Dengan menerapkan metode ini, lanjut Hary mendapatkan capaian sebagai widyaiswara ahli utama termuda 2016, widyaiswara terbaik nasional , 2017, Mendapatkan 3 sertifikat kompetensi dalam berbagai bidang pelatihan , 2018, Jurnal internasional bereputasi (Scopus, Web of Science) , 2020, Juara 1 inovasi Pengembangan Microlearning nasional, dan beberapa capaian penghargaan lainnya. Lebih lanjut menurut Hary, metode 10:20:70 merupakan hasil adopsi atas teori pembelajaran tanpa batas yang pertama kali dikembangkan oleh Lambardo (2010),untuk pembelajaran pada Corporate University bagi perusahaan-perusahaan di Amerika.
“Teori tersebut kemudiah diadopsi dan direplikasi untuk self learning dan ternyata sangat mendukung dalam pengembangan kompetensi masing-masing individu yang memiliki passion yang berbeda,” jelas Hary lagi.
Penghargaan lain juga diterima Hary dari penerbit Dwi Eka Pustaka Jaya Anggota IKAPI sebagai widyaiswara paling produktif sebagai penulis buku tematik. Ada 15 buku yang telah diterbitkan secara nasional dan beberapa diantaranya disampaikan secara langsung kepada para Menteri , Gubernur dan Bupati/Walikota sebagiamana unggahan pada instagram @harywahyudi.wi. [why]

Rate this article!
Tags: