Wagub Pastikan PTM Terbatas Hari Pertama di Lamongan Berjalan Baik

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak saat melakukan kunjungan ke SMAN 2 dan SMKN 1 Lamongan. [alimun hakim]

Lamongan, Bhirawa
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak melakukan kunjungan pendidikan ke Kabupaten Lamongan di hari pertama Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas, Senin(30/8). Didampingi Wakil Bupati Lamongan, Abdul Rouf, Wagub Jatim memastikan PTM di Lamongan berjalan baik dengan dukungan sarana prasarana yang memadai.
Mas Emil–sapaan akrabnya, mengunjungi dua sekolahan di Lamongan. Pertama di SMKN 1 dan SMAN 2 Lamongan. Menurutnya, kunjungannya ke SMA/SMK Negeri Lamongan bersama Wakil Bupati, Kepala Bakorwil dan Sekretaris Dinas Pendidikan Jatim.Peninjauan PTM terbatas hari pertama yang dimulai hari ini amanah Gubernur Jatimm, Khofifah Indarparawasa.
“Tujuanya kami melaksanakan PTM untuk memberikan layanan pendidikan yang lebih baik kepada para siswa,” ujar Mas Emil.
Mas Emil menjelaskan, PTM digelar menselaraskan dengan kebijakan kementerian, dimana Lamongan sudah masuk wikayah Level III. Artinya, memang sudah diperkenankan untuk memulai PTM. Namun untuk memastikan PTM dapat terlaksana dengan baik maka dilakukan peninjauan secara langsung.
“Hasil tinjauan kami di dua sekolah SMA/SMK Negeri Lamongan ini sudah berjalan baik. Dari segi sarana dan prasaranya juga sangat memadai dan tidak terjadi kerumunan diantara para siswa,” jelasnya.
Dari teknis pelaksanaanya, Pemprov juga memperhatikan sangat detail. Mengenai baju dan penerapan Protokol Kesehatan (Prokes). Soal pemakaian seragam pendidikan jasmani ternyata kebijakan sekolah bawa baju sekali sampai nanti ahirnya pulang ke rumah. Jaga jarak juga diterapkan dan setiap siswa harus menggunakan masker. Jam belajar diperpendek hal ini untuk mengurangi resiko yang terjadi dalam proses belajar.
Terkait kelasnya, Emil memaparkan, ada dua kelas di sekolahan dan masing – masing ada yang terkoneksi di video conference dan yang tidak terkoneksipun bisa memakai opsi belajar dari rumah. Artinya tidak wajib semuanya dan orang tua memberikan izin kepada siswa yang mengikuti PTM dan di sekolahan juga dilakukan dengan hati – hati.
“Saya tegaskan ini bukan PTM saja, tetapi model hybrid yakni pembelajaran yang terkombinasi antara tatap muka terbatas dan daring. Kalau tidak dilakukan secara hybrid tentu tidak akan maksimal dalam pembelajaran kurikulum yang dibutuhkan oleh peserta didik,” tandasnya.
Sementara itu, diakui Kepala Dinas Cabang Pendidikan Wilayah Jatim, Drs Sumiarso Msi, jika PTM belum sepenuhnya tetapi hanya 50% dari kapasitas kelas. Kemudian setiap pembelajaran dilakukan maksimal selama 2 jam dan bisa dilakukan dua gelombang. Jam 07.00 WIB sampai jam 09.00 WIB dan jam 09.00 WIB sampai 11.00 WIB.
“Itu dilakukan demi menjaga kondisi Covid 19 dengan penerapan Prokes ketat. Kapasitas 50% itu diparuh sistim hybrid. Alhamdulillah, fasilitas semua sudah mendukung sebagaimana yang diharapkan. Semoga Covid 19 di Kab Lamongan segera turun dan PTM bisa berjalan penuh,” terangnya. [aha.yit]

Tags: