TPA Randegan Jadi Jujugan Study Banding DPRD Kabupaten Berau

Amin Wachid (kiri) kepala DLH kota Mojokerto mendampingi rombongan DPRD Kab Berau Kalimantan Timur saat berkunjung ke TPA Randegan. (kariyadi/bhirawa)

Kota Mojokerto, Bhirawa.
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Randegan kota Mojokerto menjadi jujugan study banding anggota DPRD Kabupaten Berau Kalimantan Timur. Anggota DPRD yang berjumlah 6 orang dibuat kagum dengan penataan TPA yang rapi dan tidak berbau. Penataan zona di TPA tersebut juga menjadi salah satu fokus legeslator asal luar pulau tersebut. tepelajar
Kekaguman soal penataan TPA  diungkapkan kalangan wakil rakyat asal DPRD Kabupaten Berau Kalimantan Timur. Rombongan anggota dewan gabungan beberapa komisi ini malah nyelonong masuk ke kawasan TPA didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Amin Wachid. Mereka langsung melintas mulai kawasan penyangga hingga zona pasif tanpa memakai masker penutup hidung.
Pimpinan rombongan DPRD Berau, Subroto juga mengakui TPA Kota Mojokerto berbeda dibanding TPA lainnya. Yang paling menonjol, ketika observasi di gazebo atas bukit zona pasif, ternyata tidak ada bau. ’’Saya kira ini bagus untuk pengembangan pengelolaan sampah di tempat kami. Ternyata di sini, TPA tidak ada bau yang menonjol,’’ terang politisi asal Golkar tersebut.
Anggota rombongan yang lain menambahkan, malahan TPA Randegan kelihatan tidak seperti TPA. ’’Ini malah kelihatan seperti tempat wisata. Ada mainan anak-anak, taman, sampai baunya juga sangat minim,’’ ungkap Muhamad Yunus yang berasal dari Fraksi PKS. Dia mendorong agar TPA Randegan juga menjadi tempat wisata. ’’Ini bisa jadi tempat wisata,’’ cetusnya.
Sementara itu, Kepala DLH Amin Wachid mengakui, setahun terakhir pihaknya berusaha meng-upgrade TPA Randegan. Peningkatan itu baik kualitas maupun kuantitas. ’’Prioritasnya bau harus hilang. Yakni dengan penggunaan sistem control land fill. Lalu kita masukkan unsur edukasi dan wisata. Yang terakhir, pemanfaatan dan daur ulang sampah,’’ beber Amin. [kar]

Tags: