Tujuh Event Wisata Jatim Masuk CoE Wonderful Indonesia

(Disbudpar Rilis 420 Event Wisata 2020)
Pemprov Jatim, Bhirawa
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur telah merilis 420 event wisata di 38 kabupaten dan kota di Jatim pada 2020. Tujuh event wisata masuk dalam 100 event Calendar of Events (CoE) Wonderful Indonesia 2020
Dari 420 event tersebut, 102 event berupa festival dan 318 non festival, seperti karnaval, upacara tradisi keagamaan, lomba, dan pergelaran kesenian. Sebanyak 7 event di antaranya masuk dalam 100 event Calendar of Events (CoE) Wonderful Indonesia 2020. Tujuh event wisata itu lolos dari proses seleksi Tim kurator Kementerian Pariwisata.
Ketujuh event itu adalah Banyuwangi Ethno Carnival, Jazz Gunung Bromo, Jember Fashion Carnaval, Malang Flower Carnival, International Tour de Banyuwangi Ijen, Grand Final Karapan Sapi Madura, dan Gandrung Sewu.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur Sinarto, mengatakan, agenda wisata tersebut akan didistribusikan ke pusat-pusat informasi pariwisata, dan industri pariwisata, seperti biro perjalanan wisata sebelum tahun 2020.
“Kami juga meminta daerah untuk mengemas secara bagus setiap event wisata agar menjadi daya tarik sehingga menjadi sumber penghasilan daerah,” kata Sinarto
Sinarto mengatakan, tujuh event wisata Jatim yang masuk dalam CoE Wonderful Indonesia ini telah memenuhi lima nilai yang disyaratkan, yakni pertama nilai kreatif, artinya memiliki daya tarik sehingga mengundang wisatawan untuk datang.
Kedua nilai komersial, yakni dapat berdampak secara ekonomis bagi masyarakat sekitar, dan mampu menarik pengiklan. Ketiga, nilai komunikasi yang baik yakni memiliki daya promosi yang baik sebelum, saat acara, hingga pasca pagelaran acara.
Keempat, nilai konsistensi. Nilai konsistensi adalah event yang diunggulkan rutin terselenggara dari tahun ke tahun, dan tidak bergeser jadwalnya, kecuali terjadi bencana atau musibah.
“Kelima, nilai komitmen kepala daerah dan masyarakat setempat yang menjamin keberlangsungan event wisata agar berlangsung setiap tahun,” ujar Sinarto.
Sinaerto juga menyampaikan, kalau kabupaten dan kota yang memiliki destinasi budaya dan pariwisata bisa meningkatkan atraksinya yang bisa menarik kunjungan wisatawan. Selain itu, ia juga mengimbau setiap daerah juga mempedulikan lingkungan dengan meningkatkan kebersihan di lokasi wisata.
Terpenting juga, lanjut Sinarto, pengelola tempat wisata bisa memberi layanan maksimal kepada wisatawan. Karena sektor pariwisata lebih kepada menjual keelokan dan pesona wilayah tersebut. Apalagi ini, akses menuju ke seluruh wilayah Jatim juga kian mudah. [rac]

Tags: