Tujuh Sentra PKL Surabaya Terancam Tutup

Sentra-PKL-Semolowaru-terlihat-sepi-banyak-pedagang-yang-meninggalkan-lapaknya-dan-beralih-berjualan-di-pinggir-jalan-Selasa-243.-[Gegeh-Bagus/bhirawa]

Sentra-PKL-Semolowaru-terlihat-sepi-banyak-pedagang-yang-meninggalkan-lapaknya-dan-beralih-berjualan-di-pinggir-jalan-Selasa-243.-[Gegeh-Bagus/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Akibat tidak optimal dipergunakan sebagai pusat PKL, tujuh sentra PKL yang telah dibangun pemkot terancam ditutup. Sepinya pengunjung mengakibatkan PKl yang dilokalisasi di tujuh sentra tersebut memilih tidak lagi menggelar daganagnnya.
Ketujuh sentar PKL yang terancam tutup itu lima diantaranya berada di kawasan Surabaya barat, Sumberejo, Kandangan, Lidah Wetan, Pakal dan Sememi. Sedangkan dua sentra PKL lagi adalah di Jalan Urip Sumoharjo dan Pegirian.
Ketujuh sentra PKL ini memiliki 40 stan di tiap sentra . Dari jumlah tersebut yang terisi pedagang hanya 10-15 stan. Bahkan ada sentar PKL yang kosong tak ada penjual di siang hari.
Kepala Dinas Koperasi (Dinkop) Kota Surabaya, Hadi Mulyono mengatakan sepinya pembeli di sentra PKL ini ada banyak sebab. Dari ketujuh sentra PKL tidak semuanya mati, akan tetapi masih kurang maksimal.
” Para pedagang tidak berjualan itu karena kurang sabar, serta yang berjualan di sentra PKL ini dari latar belakang yang berbeda. Kalau mereka berasal dari pedagang sungguhan biasanya dagangannya banyak pembelinya begitu juga sebaliknya,” kata Hadi Mulyono pada Bhirawa, Selasa (24/3).
Pihaknya menambahkan, membangun sentra PKL ini untuk menata PKL agar tak berjualan di sembarang tempat. Menurutnya, pendirian sentra PKL adalah salah satu pemberdayaan masyarakat.
” Sampai saat ini kami masih melakukan pembinaan kepada para PKL di sentra. Pembinaan ini terkait bagaimana cara agar tetap dicari oleh konsumen sehingga dagangannya laris,” tambahnya.
Dari total sentra PKL yang sudah dibangun berjumlah 50 titik, dirinya akan tetap membangun Sentra PKL di beberapa titi tahun ini. Menurut pria gemar bermusik ini, tahun ini tetap direncanakan ada penambahan delapan sentra PKL lagi dengan anggaran mencapai Rp 8 miliar.
” Kami tetap menambah sentra PKL tahun ini, ada delapan yang kami bangun, tiga sudah berjalan dan mulai proses pengerjaan. Dan limanya masih tahap lelang. Dan nanti akan kami pasang wifi semua untuk menambah fasilitas,” terangnya.
Dari delapan sentra PKL yang menelan anggaran sebesar Rp 8 miliar ini diantaranya, di Balas Klumprik, Dharmawangsa, Mulyorejo dan Bratang Binangun.
Salah satu PKL di sentra Pegirian, Indra mengakui bahwa sentra PKL sengaja di padamkan karena alasan tertentu. Menurutnya, ada gejolak yang terjadi antara pengurus koperasi wilayah dengan pengurus pusat. Sehingga kondisi sentra PKL pegirian Surabaya terkesan tak terurus.
” Sejak sebulan lalu mas lampunya mati. Entah, kabarnya ada masalah antara pengurus koperasi dengan pengurus pusat. untuk masalahnya apa, saya ndak tahu mas,” ungkap Indra ketika ditemui Bhirawa. (geh)

Tags: