Tuntaskan Simulasi Sekaligus Sinkronisasi UN Perbaikan

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Ujian Nasional (UN) Perbaikan dan UN gelombang dua serentak akan dilaksanakan pada 13-15 Oktober mendatang. Hal itu berlaku khusus untuk wilayah Surabaya yang sengaja tidak menggelar pada 10-12 Oktober. Ini dilakukan untuk menghindari jumlah siswa yang diprediksi absen karena kuliah atau bekerja.
Kendati memilih jadwal di akhir pekan, seluruh persiapan tetap dituntaskan pada akhir pekan ini. Teknisi SMAN 6 Surabaya Abdul Aziz menerangkan, proses singkronisasi dilakukan kemarin, Minggu (8/10) sore. Sinkronisasi ini diperlukan untuk mengunduh soal-soal ujian sekaligus mengunduh data peserta dari server pusat.
Sementara untuk simulasi, sebelumnya telah dilakukan bersama calon peserta UN perbaikan.
“Pada saat simulasi tidak banyak peserta yang hadir. Hanya sekitar 20 peserta atau sepertiga dari total peserta yang mendaftar UN perbaikan di SMAN 6,” kata Aziz.
Jumlah keseluruhan peserta di SMAN 6 tercatat sebanyak 74 peserta. Mereka adalah alumni SMA yang nilainya pada UN utama masih kurang dari standar kompetensi lulusan 55. SMAN 6 ditunjuk oleh pusat menjadi tempat UN perbaikan di Surabaya. “Kita laksanakan UN perbaikan pada akhir pekan juga karena perintah dari provinsi. Seba, kalau digelar hari aktif juga khawatir banyak yang masih kuliah,” tutur Aziz.
Aziz mengakui, seluruh persiapan nyaris sempurna di sekolahnya. Ketersediaan komputer klien juga telah disisihkan 10 persen untuk cadangan. Misalnya untuk peserta ujian mata pelajaran Matematika sebanyak 65 peserta, klient yang disiapkan adalah 72 unit. “Paling banyak matematika. Jadi akan kita selenggarakan hanya untuk satu sesi,” tandasnya.
Pilihan jadwal di akhir pekanĀ  juga berlaku untuk pelaksanaan UN gelombang dua pendidikan kesetaraan. Ketua Forum Komunikasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (FK-PKBM) Imam Rochani menuturkan, simulasi dan sinkronisasi telah dirampungkan lebih awal. Sejak Sabtu (7/10, sinkronisasi dengan server pusat sudah dilakukan.
“Di Surabaya tempat menggabungnya ada empat. Di SMPN 12, SMPN 19, SMPN 21 dan SMPN 25,” tutur Imam. Seluruh kebutuhan terkait sarana pra sarana komputer, lanjut dia, telah disiapkan oleh sekolah. Sementara PKBM diharapkan menggunakan server sendiri. “Kalau tidak punya server cukup pakai hardisk saja. Termasuk saya pakai hardisk sendiri,” terang dia.
Kendati menumpang, Imam mengaku pelaksanaan UN gelombang kedua ini tetap menggunakan proktor dan teknisi dari PKBM. Adapun teknisi dari dinas pendidikan tetap disiapkan untuk membantu jika terjadi masalah teknis.
Imam mengatakan, terdapat perubahan mendasar dalam pelaksanaan UN gelombang dua ini. Hal itu terkait kepesertaan yang seharusnya tidak boleh peserta baru. Artinya, UN gelombang dua ini hanya diperbolehkan untuk peserta yang sudah masuk Daftar Nominasi Tetap (DNT) gelombag pertama. “Di dalam POS (Prosedur Operasional Standar) seharusnya tidak boleh ada peserta baru yang sebelumnya tidak masuk DNT. Tapi kenyataannya dari PKBM masih bisa mengusulkan peserta baru,” kata Imam. [tam]

Tags: