Turunkan Pengangguran Pemkot Probolinggo Gelar Job Fair Mini

Ribuan pencari kerja padati JMF di SMKN 1 Kota Probolinggo. [wiwid agus pribadi/bhirawa]

Probolinggo, Bhirawa
Sepekan di Kota Probolinggo (Semipro) ke 11 Tahun 2019 kembali dimeriahkan gelaran Job Market Fair (JMF) Mini oleh Dinas Tenaga Kerja Kota Probolinggo. JMF Mini ini digelar di SMK Negeri 1 Kota Probolinggo, Jl Mastrip, Kedopok, Kota Probolinggo, Kamis (5/9). Tujuannya, untuk mengatasi jumlah penganggguran yang terus bertambah seiring banyaknya lulusan SMA, SMK/MA sederajat di Kota Probolinggo.
Mengurangi angka pengangguran, memang menjadi komitmen kepemimpinan Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin SPd MM MHP dan Wakil Wali Kota Probolinggo, Ir H Mochammad Soufis Subri. Tak heran bila berbagai langkah dilakukan untuk mewujudkannya.
Diantaranya menggelar job fair rutin oleh Disnaker minimal tiga kali dalam satu tahun anggaran. Termasuk, digelar setiap ada Semipro. Ada 13 perusahaan yang menjadi peserta JMF Mini 2019 (selengkapnya lihat infografis). Dinas yang dikepalai Wahono Arifin SH MM ini telah mengeluarkan formulir pendaftaran mencapai 1.557 formulir, dan hampir keseluruhan yang sudah mengembalikan ke masing-masing perusahaan yang para pencari kerja pilih (dilamarnya).
Bagi Pemkot Probolinggo, job fair ini menjadi wadah bertemunya perusahaan yang membutuhkan karyawan dengan mereka yang sedang mencari kerja. Dengan memfasilitasi mereka bertemu di job fair, Pemkot berharap kebutuhan perusahaan dan pekerjaan yang dibutuhkan pencari kerja jadi langkah jitu mengurangi pengangguran. Hal ini diungkapkan Walikota Habib Hadi Zainal Abidin, Kamis 5/9.
Kepala Disnaker Tras Kota Probolinggo, Wahono Arifin mengatakan, berbagai upaya sudah dilakukan dengan selalu menggelar Job Market Fair yang setiap tahunnya dilaksanakan setidaknya tiga kali, dimana dalam gelaran ini ribuan pencari kerja memadati tempat pergelaran.
”Job fair kali ini menggunakan konsep mini dikarenakan jumlah peserta yang berpartisipasi tidak sebanyak job fair sebelumnya. Namun kami berharap kegiatan ini tetap dapat memberikan kontribusi baik bagi perusahaan maupun para pencari kerja. ”Peserta Job Fair kali ini sejumlah 13 perusahaan. 10 perusahaan dari Kota Probolinggo, satu perusahaan dari Surabaya, dan sisanya dari Kabupaten Probolinggo. Sedangkan jumlah lowongan yang tersedia sebanyak 257 pekerjaan,” jelas Wahono.
Job fair kali ini digelar dalam konsep mini karena di beberapa kota/kabupaten lain tengah menggelar job fair serupa, sehingga tidak banyak perusahaan yang berpartisipasi kali ini. Sebab mencari pekerjaan sekarang ini sulit, jadi apa yang ada ini harus dimanfaatkan betul. Kepada para pencari kerja diharapkan agar ketika sudah memperoleh pekerjaan, harus melakukannya dengan tulus.
Lebih lanjut, dijelaskan Wahono, jumlah pengangguran semakin tahun semakin bertambah, seiring dengan pertumbuhan penduduk dan angkatan kerja. Kenyataannya lapangan kerja yang tersedia sangat terbatas. Untuk mengantisipasi membludaknya pengangguran di Kota Probolinggo, pemerintah setempat menjalin kerjasama dengan dunia usaha dan industri serta penyalur tenaga kerja dari berbagai wilayah agar program penanganan pengangguran menjadi lebih efektif dan terarah.
Diketahui, jumlah angkatan kerja di Kota Probolinggo sampai dengan bulan April tahun 2018 sebesar 130.027 orang, sedangkan kesempatan kerja hanya 102.143. Pengangguran mencapai 27.310 orang. Untuk sedikit menguranginya, maka Job Market Fair jalan satu – satunya.
‘Sekalipun hanya 0,25% dari total pengangguran di Kota Probolinggo, namun kami berharap terus mengurangi angka pengangguran dan menjadi fasilitator bagi perusahaan yang membutuhkan karyawan dan kepada para pencari kerja,” ungkapnya.
Selain itu, Disnaker terus berupaya mengurangi pengangguran dan menigkatkan pendapatan masyarakat dengan juga diserahkan bantuan berupa peralatan tenaga kerja mandiri dari Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) kepada kelompok kerja mandiri.
Diantaranya, yang pernah menerima adalah kelompok Nusa Mandiri dari Kelurahan Sumber Wetan, Mangga Asri dari Kelurahan Ketapang, Catering Sae dari Kelurahan Sumber Taman, Pasti Enak dari Kelurahan Pakis Taji dan Brownis Tempe dari Kelurahan Kedopok.
Habib Hadi menyatakan, pihaknya berharap dengan adanya JMF Mini selain menekan angka pengangguran juga bisa mengurangi angka kemiskinan. Tak hanya kesempatan untuk para pemula pencari kerja namun bagi pengusaha kecil menengah akan selalu diperhatikan dengan memberikan bantuan peralatan dan pendampingan.
Kepada para remaja saya berpesan, untuk tidak berlama – lama menjadi pengangguran, segera mencari kesibukan dengan pekerjaan yang halal agar terhindar dari kenakalan remaja, Narkoba, minuman keras dan kriminalitas. Bagi para pengusaha kerja mandiri, peluang pemasaran sangat banyak seperti di kegiatan SPK yang digelar dua bulan sekali, MPS dan Semipro untuk bisa dimanfaatkan betul-betul dan bantuan yang diberikan bisa digunakan sebagaimana mestinya Hingga saat ini setidaknya 80 persen penganguran yang ada. [wap]

Tags: