Uji praklinik Vaksin Merah Putih Tahap II, Suntik 30 Hewan Makaka

Rektor Unair, Prof Moh Nasih

Surabaya, Bhirawa
Uji praklinik Vaksin Merah Putih platform Universitas Airlangga (Unair) tahap dua yang melibatkan hewan makaka memasuki tahap dua. Pada uji praklinik tahap pertama menunjukkan hasil yang baik.
Rektor Unair, Prof. Dr. Mohammad Nasih mengatakan, para peneliti Unair sempat kesulitan saat akan memasuki uji praklinik tahap dua karena tak memiliki kandang khusus BSL-3 sebagai lokasi hewan uji coba mereka.
“Kemarin sempat ada masalah terkait ketersediaan BSL-3, kita sedianya mau bekerja sama dengan kawan-kawan di IPB (Institut Pertanin Bogor). Tapi karena kawan-kawan di IPB penuh pemanfaatan kandang yang terspesialisasi itu,” ujar Nasih, Minggu (13/6).
Ia melanjutkan kandang BSL-3 amat penting pada uji praklinik vaksin. Pasalnya, kandang tersebut didesain khusus serupa apartemen hewan sehingga antar hewan tidak bisa saling berinteraksi.
Dengan kondisi ini, kondisi hewan yang diuji coba dengan suntikan vaksin bisa dimonitor dengan cermat tanpa terkontaminasi pengaruh hewan lain. “Kita ada BSL-3 tapi bisa terjadi kontak antarsatu makaka ke makaka lainnya jadi tidak digunakan. Yang kita gunakan adalah kandang yang terisolasi di satu tempat,” jelasnya.
Beruntung, mitra Unair saat ini yaitu PT Biotis mampu menyediakan kandang BSL-3 seperti yang dibutuhkan oleh para peneliti. Uji praklinik tahap dua pun bisa dilanjutkan. Sekitar 10-15 makaka sudah menerima suntikan calon vaksin untuk melihat reaksi dan keefektifitasannya. “Kawan-kawan di biotis alhamdulillah menyiapkan BSL3 dengan kandangnya yang terisolasi antara satu dan lainnya,” ungkapnya.
Nasih menyebutkan, di uji praklinik vaksin Merah Putih tahap dua ini, pihaknya membutuhkan 30 hewan makaka. Ia menargetkan tahap dua ini dapat segera selesai sehingga pada bulan Agustus atau September bisa memasuki tahap uji klinis langsung kepada manusia. “Semoga tetap bisa sesuai dengan schedule yang telah ditetapkan,” katanya. [ina]

Tags: