UMM Beri Pendampingan Pengembangan Kota Probolinggo

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara UMM dengan Pemerintah Kota Probolinggo, Selasa (13/3).

Kota Malang, Bhirawa
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) UMM kembali melakukan pendampingan kepada Kota Probolinggo.
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara UMM dengan Pemerintah Kota Probolinggo, dilakukanb Selasa (13/3) di Auditorium UMM. Kerjasama yang dijalin mencakup berbagai bidang antara lain pengembangan wilayah, sosial dan pertanian.
Penandatanganan dilakukan oleh Wakil Rektor III Sidik Sunaryo dan Walikota Probolinggo Rukmini Buchori disaksikan oleh jajaran Badan Pengurus Daerah Probolinggo, Kepala Dinas Perikanan Probolinggo, Kepala Dinas Pertanian Probolinggo, Camat Mayangan, Kepala DPPM UMM dan jajaran serta perwakilan peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) UMM.
“MoU ini harus segera dieksekusi menjadi suatu penelitian atau pengabdian yang memiliki nilai guna, agar tidak sekedar jadi sebuah tanda tangan dan tulisan dikertas saja,” ujar Sidik.
Dalam kesempatan tersebut, Sidik memaparkan beberapa unit usaha yang dimiliki UMM. Ia berharap unit-unit usaha tersebut juga bisa melakukan kerjasama lebih khusus dengan Kota Probolinggo.
Sebelumnya, dalam kurun waktu tiga tahun sejak 2013 hingga 2015 UMM telah melakukan program kemitraan wilayah di Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo. Kerjasama dilakukan dalam program perawatan dan pemeliharaan pohon mangga, produksi produk olahan mangga dan jagung, serta pengolahan limbah pangan Usaha Kecil Menengah (UKM).
Menindak lanjuti keberhasilan kerjasama tersebut, Direktur DPPM UMM Sujono mengaku telah siap kembali mendampingi Kota Probolinggo agar bisa menjadi kota dengan banyak UKM yang berkembang.
Meskipun merupakan perguruan tinggi swasta, Sujono menyebut UMM memiliki kapasitas dan kemampuan yang cukup baik dalam bidang penelitian dan pengabdian masyarakat. Keahlian tersebut cukup setara dengan perguruan tinggi negeri di wilayah Jawa Timur. Bukan hanya itu, mulai tahun 2014, UMM menjadi salah satu dari 14 Perguruan Tinggi di Indonesia yang mendapatkan cluster Mandiri.
Sementara itu Walikota Probolinggo Rukmini Buchori menyambut baik kerjasama ini. Rukmini memaparkan aneka potensi yang dimiliki Kota Probolinggo, diantaranya adalah UMKM Batik dan melimpahnya produksi buah mangga. Meski memiliki aneka potensi yang patut dikembangkan, Rukmini menuturkan ada berbagai permasalahan sosial yang juga dihadapi oleh Pemerintah Kota Probolinggo, antara lain hasil limbah sampah yang banyak berkisar 50 ton per hari.
“Mungkin dari UMM bisa merangkul paguyuban batik Probolinggo, berinovasi dalam pengelolaan buah mangga yang melimpah dan berinovasi dalam pengelolaan sampah. Ini mungkin bisa dijadikan sesuatu yang memiliki nilai,” ujar Rukmini. [mut]

Tags: