UPT Pemadam Kebakaran Pemkab Nganjuk Gencar Sosialisasi Penanganan Kebakaran

Sosialisasi pencegahan dan penanggulangan kebakaran oleh instruktur UPT Pemadam Kebakaran yang masuk dalam struktur organisasi Satpol PP Pemkab Nganjuk.(ristika/bhirawa)

Nganjuk, Bhirawa
Unit pelaksana teknis (UPT) Pemadam Kebakaran Pemkab Nganjuk gencar melakukan sosialisasi pencegahan dan penanggulangan kebakaran. Sosialisasi ini guna meminimalisir adanya kebakaran yang sering terjadi di rumah-rumah, baik itu disebabkan karena meledaknya gas elpiji maupun hubungan pendek arus listrik.
Pada kesempatan tersebut, petugas pemadam kebakaran Pemkab Nganjuk memberikan bimbingan pencegahan dan penanggulangan bencana kebakaran kepada seluruh ketua tim penggerak PKK tingkat kecamatan. Termasuk ketua Bhayangkari maupun Persit tingkat kecamatan juga hadir.
“Kebakaran yang terjadi di rumah-rumah biasanya ditimbulkan karena gas elpiji yang bocor. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, kami memberikan bimbingan kepada ibu-ibu ketua penggerak PKK kecamatan agar mengetahui cara memadamkan api yang benar,” ujar Plt Kasatpol PP Pemkab Nganjuk, Drs Abdul Wakhid.
Abdul Wakhid berharap agar ibu-ibu PKK dan masyarakat mengetahui cara memadamkan api di rumah dengan benar. Sehingga bisa meminimalisir kerugian materiil jika terjadi musibah kebakaran.
Abdul Wakhid juga mengatakan, untuk sosialisasi pencegahan dan penanggulangan kebakaran kita memanfaatkan kegiatan di masyarakat. Baik itu kegiatan di kecamatan, desa/kelurahan dan rukun Warga (RW) yang dihadiri tokoh masyarakat dan warga.
Para Ibu-Ibu PKK tersebut diajarkan penanganan kebakaran baik yang menggunakan media tradisional berupa karung dan media modern alat pemadam api ringan (APAR), selain itu juga diajarkan penanganan kebakaran yang disebabkan kompor gas.
“Masyarakat harus tahu penanganan kebakaran pada kompor gas, karena selama ini masyarakat terutama ibu ibu menghabiskan waktu di dapur yang berhadapan dengan kompor gas,” imbuh Abdul Wakhid .
Sosialisasi pencegahan dan penanggulangan kebakaran dilakukan tim instruktur UPT Pemadam Kebakaran yang termasuk dalam struktur organisasi Satpol PP Pemkab Nganjuk. Dimana peragaan pemadaman api kebakaran meliputi teori tentang pencegahan umum kebakaran dan metode umum pemadaman serta dilanjutkan praktek penanganan kebakaran tradisional dan modern dengan menggunakan tong yang dibakar.
Saat terjadi kebakaran masyarakat tidak panik, tetapi dengan bekal ilmu pencegahan kebakaran, peserta pelatihan diharapkan dapat memadamkan api saat terjadi kebakaran sedini mungkin tanpa menunggu petugas pemadam tiba dilokasi kejadian.
“Para ibu-ibu nantinya mampu menanggulangi kebakaran secara dini sebelum api membesar sehingga bisa mengurangi kerugian dan menekan kejadian kebakaran kebakaran di wilayah Kabupaten Nganjuk,” pungkas Abdul Wakhid.
Data dari UPT Pemadam Kebakaran menyebutkan jumlah kasus kebakaran di wilayah Kabupaten Nganjuk hingga pertengahan Oktobner 2017 ini sudah ada 37 kasus. Termasuk kejadian yang paling terakhir adalah kebakaran Pasar Kertosono.
Penyebabnya, rata-rata adalah hubungan arus pendek listrik, kompor meledak dan api diang yang biasa digunakan di kandang ternak. Sedangkan wilayah yang memiliki intensitas kebakaran tinggi meliputi Kecamatan Gondang, Kecamatan Sukomoro dan Kecamatan Loceret. (ris.adv)

Tags: