Wali Kota Ajak Pejabat Baru Lihat Tumpukan Sampah

Pelantikan pejabat mulai eselon II hingga IV Pemkot Malang yang digelar di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Supit Urang, Selasa (6/1).

Pelantikan pejabat mulai eselon II hingga IV Pemkot Malang yang digelar di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Supit Urang, Selasa (6/1).

Kota Malang, Bhirawa
Ada yang menarik pada mutasi yang dilakukan oleh Pemkot Malang, Selasa (6/1) kemarin. Pasalnya pelantikan dilakukan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Supit Urang.   Selain itu, para pejabat yang dilantik menggunakan baju putih dan celana hitam, tak lagi berdasi seperti pelantikan-pelantikan sebelumnya.
Dipilihnya lokasi penampungan sampah untuk acara mutasi 200 pejabat mulai dari eselon II hingga IV ini, diklaim wujud ketaatan Pemkot Malang atas kebijakan KemenPAN terkait efisiensi anggaran. “Kan rapat di hotel tidak boleh, maka kita gelar di sini (TPA Supit Urang,red),” kata Wali Kota Malang Muhammad Anton kepada wartawan usai pelantikan.
Diakui dia, mutasi kali ini merupakan mutasi terbanyak di masa kepemimpinannya. Karena hampir semua SKPD di lingkungan Pemkot Malang digeser. Karena jumlah pejabat yang dimutasi cukup besar sehingga harus mengalihkan tempat di luar gedung Balaikota. “Kita tidak punya gedung besar,” imbuh Abah Anton, panggilan karibnya.
Menurut Abah Anton mutasi dilakukan karena ada 4 jabatan eselon II yang kosong. Keempat jabatan tersebut, yaitu, kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), dan dua staf ahli. “Untuk BPBD memang baru dibentuk, untuk staf ahli ada penambahan, sedangkan Kepala BPKAD kosong setelah pejabatnya meninggal,” tutupnya.
Para pejabat ini usai dilantik, diajak Abah Anton berkeliling untuk melihat tumpukan sampah hingga kondisi pemulung di Supit Urang.  Mereka dikumpulkan di bawah tenda sebelum diarak ke penampungan sampah.
Dia menyatakan ingin mengajak semua pejabat untuk melihat kondisi masyarakat pinggiran agar mereka bisa mengetahui masih banyak masyarakat yang perlu diperhatikan.  “Kita ajak mereka untuk melihat secara langsung kondisi masyarakat miskin,”ujarnya.
Sementara itu para pejabat yang dimutasi kemarin antara lain,  Sekretaris DPRD Abdul Malik diganti oleh Joko Yuwono, Selanjutnya Abdul Malik menjabat Asisten III. Joko Yuwono sebelumnya Kepala Dinas Sosial.
Posisi Kepala Dinas Sosial ditempati Sri Wahyuningtiyas, sebelumnya Kepala Dinas Pariwisata. Sedangkan posisi Sri Wahyuningtias ditempati oleh Ida Ayu Made Wahyuni, sebelumnya Kepala Disperidag.
Posisi Kepala Disperindag selanjutnya dipercayakan kepada Tri Widyani Pangastuti, mantan Kepala Dinas Kominfo. Posisi yang ditinggalkan Tri Widyani ditempati oleh Zulkifli Amrisal dia merupakan pejabat dari eselon III.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sugiarto, diganti oleh oleh Subkan, sebelumnya Kepala Satpol PP. Posisi Kepala Satpol PP dipercayakan kepada Agus Eko Putranto, dia diangkat dari eselon III. Sugiarto dipercaya menjadi Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, menggantikan Indri Ardoyo. Indri mendapat tugas baru menjadi Kepala Dinas Perizinan, mengantikan Haryono yang dimutasi menjadi staf ahli.
Asisten II Hadi Santoso dipercaya menjadi  Kepala Dinas  Pertanian, menggantikan Sapto Prapto Santoso.Posisi Hadi Santoso di Asisten II digantikan Mulyono dari staf ahli.  Sapto Prapto Santoso menjadi Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), mengantikan almarhum Wahyu Santoso.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Wasto, dipercaya menjadi Kepala Bappeda, menggantikan Budi Herwanto, yang dipercaya menjadi Asisten I, menggantikan Handi Prayitno. Handi selanjutnya  menjadi Kepala Dinas Perhubungan, menempati pos Wahyu Setianto. Sedangkan jabatan yang ditinggal Wasto dipercayakan kepada Erik Santoso, dia merupakan pejabat dari eselon III.
Wahyu Setianto dipindah menjadi Kepala Bakesbanglinmas, menggantikan Hartono. Sedangkan Hartono dipercaya menjadi Kepala Badan Penanggulangan Daerah (BPBD).
Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat (BKBPM) Eny Sutiarni, diganti oleh Peni Indrawati, sebelumnya Kepala Perpustakaan. Sedangkan Eny Sutiarni dipercaya untuk menjadi Kepala Dinas Koperasi, menggantikan Supriadi yang diposisikan sebagai Staf Ahli Pemkot Malang. [mut]

Tags: