Usia Dini dan Aborsi Sebabkan Kematian Ibu

AborsiSurabaya, Bhirawa
Usia dini dalam melahirkan dan aborsi menjadi penyebab Surabaya menjadi daerah dengan kematian ibu tertinggi di Jatim. Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan, ada sekitar 82 persen kematian karena melahirkan terjadi pada perempuan muda yang masih berusia kurang dari 15 tahun hingga usia 20 tahun.
Kasi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Jatim Dian Islami mengaku selain faktor usia muda pada saat melahirkan, aborsi juga menjadi penyumbang besar bagi kematian ibu di Surabaya,” kata .
Menurutnya, saat ini jumlah kematian ibu muda akibat melakukan aborsi cukup tinggi. Hal ini ditengarai karena tingginya kawin muda dan perilaku seks bebas mencapai sekitar 77 persen, perempuan usia 15-25 tahun sudah pacaran yang membahayakan dengan melakukan hubungan intim.
Selain itu, faktor kematian ibu hamil juga dikarenakan terjadinya eklampsia atau kejang karena tekanan darah tinggi pada kehamilan, yang disebabkan tidak mendapat penanganan yang tepat akibat minim pengetahuan ibu terhadap tanda dan bahaya pada kehamilan sekitar 31 persen,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, faktor lainnya yang menyebabkan kematian adalah pendarahan. Pendarahan pada ibu saat melahirkan akan berakibat fatal. ”Ibu melahirkan telat ditangani, kematian menjadi risiko yang tidak terlelakkan, karena Seorang ibu yang pendarahan usai melahirkan perlu bantuan darah dengan golongan yang sama dari empat orang.,” tambahnya.
Ketua Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Jatim Ny Nina Soekarwo mengaku, penyebab kematian ibu itu sangat banyak. Mulai masalah sosial, budaya, edukasi yang kurang, hingga persoalan ekonomi. Namun, penyebab paling banyak kematian ibu melahirkan adalah preeklampsia (tekanan darah tinggi saat melahirkan).
Selain itu, di Jatim masih cukup banyak daerah yang sangat terpelosok di pedesaan atau jauh dari kota. Begitu juga yang terjadi di Kota Surabaya. Menurut Nina, di Surabaya Utara sejauh ini masih terdapat dukun. Penduduk kawasan tersebut masih sangat percaya pada bantuan dukun daripada tenaga medis ketika melahirkan.
”Ini sangat mengkhawatirkan. Itu ada di Surabaya bagian utara. Mereka sampai ke dukun dan belum tersentuh medis,” ungkapnya. [dna]

Tags: