Usung Khofifah, Golkar dan Nasdem Serahkan Cawagub ke Partai Koalisi

foto ilustrasi

PG Jatim, Bhirawa
Partai Golkar dipastikan akan mengudung Mensis RI, Khofifah Indar Parawansyah dalam Pilgub Hatin 2018 mendatang. Keputusan ini berdasar dari beberapa rapat DPP Partai Golkar dengan mengundang sejumlah Ketua DPD se-Indonesia yabg akan melaksanakan Pilkada, termasuk Jatim.
Ketua Harian DPD Oartai Golkar Jatim, Freddy Poernomo menegaskan secara administrasi DPD belum mendapat tembusan soal rekom tersebut. Tapi dalam rapat terbatas di DPP sudah diputuskan jika Golkar mengusung Khofifah dalam Pilgub Jatim 2018 mendatang. Selanjutnya partai ditingkat bawah diminta untuk menghidupkan mesin politik.
“Meski saat DPD Golkar Jatim menbuka pendaftaran, Bu Khofifah tidak mendaftar, tapi kewenangan memberikan rekomendasi adalah DPP. Karena itu menjadi hak prerogatif DPP. Dan kemungkinan Bu Khofifah sudah melakukan komunikasi dengan DPP. Yang pasti DPP sudah menyosialisasikan untuk mendukung Mensos RI, meski secara adminitrasi untuk rekom belum turun ke DPD Golkar Jatim,”ungkap Freddy yang juga Ketua Komisi A DPRD Jatim, Minggu (15/10).
Terpisah, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Nasdem Jatim Rendra Kresna mengatakan, partainya memutuskan mengusung Khofifah Indar Parawansa di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2018 lantaran punya elektabilitas yang tinggi. Nasdem optimis, Khofifah bisa menang dalam Pilgub yang akan berlangsung pada tahun depan.
“Nasdem kan melakukan survei di kader dan masyarakat Jatim. Survei itu menggambarkan kalau elektabilitas Khofifah di Jatim bagus. Kalau kita dukung pasti nomor satu. Dari survei itu  jadi rujukan mendukung Khofifah,” kata Rendra.
Rendra menjelaskan, selain Nasdem, Golkar dan Hanura, tidak tertutup kemungkinan partai lain akan mendukung Khofifah. Kendati demikian, dia menyerahkan sepenuhnya arah koalisi parpol itu kepada DPP.
“Kalau komunikasi sudah pasti urusannya DPP. Tapi kita juga melakukan komunikasi dengan parpol lain. Saya kira kalau kita lihat dari kriteria yang ada pada Khofifah, tidak menutup kemungkinan partai lain seperti PAN juga akan mendukung,” tambahnya.
Rendra menilai, selain kader internal, masyarakat Jatim juga ingin Khofifah bertarung dalam Pilgub Jatim. Menurut dia, Khofifah adalah politisi yang punya daya juang dan pantang menyerah. Figur seperti Khofifah dinilai cocok untuk memimpin Jatim.
“Saya kira tidak hanya kader partai saja, rakyat juga tahu bahwa Khofifah punya daya tarik sebagai pemimpin yang punya daya juang. Kalau kita mau jujur, yang bisa dijadikan pelajaran bagi seorang Khofifah dan layak dicontoh adalah pantang menyerang,” tandasnya lagi.
Rendra menandaskan, tugas Gubernur Jatim yang terpilih nantinya akan semakin berat. Pasalnya, Provinsi Jatim jumlah penduduk miskinnya sangat tinggi. Gubernur terpilih harus mampu dan punya keahlian untuk menurunkan angka kemiskinan Jatim, yang lebih tinggi dari nasional.
“Tugas penting Gubernur Jatim adalah bagaimana kemiskinan di Jatim bisa dikurangi karena selama ini masih tinggi. Dan lebih tinggi dari nasional. Khofifah punya kelebihan dan kemampuan untuk menurunkannya,” pungkasnya.
Terkait soal Cawagub pendamping Khofifah, pihaknya lebih menyerahkan kepada partai koalisi dan Khofifah sendiri. “Kalau koalisi, maka tidak ada lagi yang namanya suara atau kursi, yang ada cuma kebersamaan untuk menang. Artinya tidak ada lagi ego sektoris. Disisi lain cawagub yang mengerucut akan ditawarkan ke Khofifah,”tegasnya. [cty]

Tags: