Vaksinasi Tahap I Sentuh 98 Persen, Vaksinasi Kedua Ditarget Selesai Akhir Bulan Ini

Wali Kota Madiun, Maidi saat mengikuti pemberian vaksinasi covid-19 tahap I di RSUD Kota Madiun Rabu (27/1) disaksikan Forkopimda Kota Madiun seperti dalam foto diatas. [sudarno/bhirawa]

Kota Madiun, Bhirawa
Proses vaksinasi memang masih menyasar tenaga kesehatan dan medis sebagai prioritas pertama. Namun, vaksinasi tampaknya segera beralih ke petugas pelayananan public sebagai sasaran selanjutnya. Pasalnya, proses vaksinasi untuk tenaga kesehatan dan medis tersebut sudah berjalan 98 persen untuk tahap pertama.

”Saat ini sudah 98 persen. Dua persen sisanya belum bisa dilakukan vaksinasi karena terdapat kendala seperti tekanan darah tinggi atau rendah dan lain sebagainya,” kata Wali Kota Madiun Maidi, Minggu (14/2) menanggapi pemberian vaksinasi covid-19 tahap I di Kota Madiun.

Mereka yang belum dapat dilaksanakan vaksinasi tersebut akan dijadwalkan ulang dalam vaksinasi tahap kedua ini. Dokter dan perawat yang belum dapat divaksin pada tahap pertama akan divaksin pada tahap kedua namun dengan dosis seperti vaksin pertama. Dosis vaksin pada tahap pertama dan kedua memang berbeda.

Vaksin tahap pertama lebih bersifat pada pengenalan kepada sistem imun tubuh. Sedang, vaksin tahap kedua lebih bersifat sebagai penguat. Artinya, dosis yang diberikan lebih besar agar pembentukan sistem kekebalan juga semakin optimal. ”Setelah ini dilanjutkan vaksinasi dokter dan perawat untuk tahap kedua. Semakin cepat semakin baik. Ya mudah-mudahan akhir Februari ini selesai semua,” harapnya.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dineks PPKB) Kota Madiun Denik Wuryani menyebut setidaknya sudah terdapat 3.598 dokter dan perawat di Kota Madiun yang sudah mendapatkan vaksinasi. Padahal, sasaran vaksinasinya sebanyak 3.640 tenaga medis dan kesehatan. Sedang, jumlah vaksin yang sudah dikirim sebanyak 7.280 vaksin. Jumlah tersebut tetap akan digunakan untuk dokter dan perawat. Sebab, setiap sasaran mendapatkan dua kali suntikan.

”Setelah ini kita menunggu lagi kedatangan vaksin untuk sasaran berikutnya. Kita terus berkoordinasi dengan pemprov dan diperkirakan akhir Februari atau awal Maret nanti,” jelasnya.

Proses vaksinasi memang bertahap. Vaksinasi bakal diberikan kepada petugas pelayanan publik sebagai sasaran prioritas kedua. Hal itu juga termasuk para awak media. Seperti instruksi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, wartawan menjadi prioritas karena dalam pekerjaannya termasuk beresiko karena bertemu banyak orang. Setelahnya, baru masyarakat dengan resiko tinggi yang akan mendapat giliran vaksinasi.

”Prinsipnya kita terus berpacu agar vaksinasi ini segera dapat selesai. Bahkan, saat ini juga tengah dilakukan pelatihan untuk vaksinator. Kalau petugasnya semakin banyak, proses vaksinasi juga akan berjalan lebih cepat,” pungkasnya. [dar]

Tags: