Wabup Sidoarjo Berharap KKN Unusa Berkesinambungan

Rektor Unusa Achmad Jazidie memberikan buku hasil karya soal KKN kepada Wabup Nur Ahmad Syaifuddin.

Sidoarjo, Bhirawa
Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin SH berharap kepada para mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) yang lagi tugas KKN di wilayah Kecamatan Jabon, Sidoarjo diharapkan ada kesinambungan karena sangat membantu Pemerintah.
Wabup juga menegaskan bahwa apa yang telah dilakukan oleh mahasiswa Unusa ini bisa menerapkan ilmunya yang lebih baik.
“Pembelajaran teori-teori yang ada di kampus bisa direalisasikan di desa-desa yang mereka tempati untuk KKN,” jelas Nur Ahmad Syaifuddin usai melepas 655 mahasiswa Unusa peserta KKN, (10/7) kemarin.
Ia katakan desa sangat membutuhkan pendampingan dalam pengelolaan dana desa. Pasalnya saat ini perencanaan, pelaksanaan pembangunan dan pelaporan dana desa dilakukan sendiri oleh desa. Untuk itu, kehadiran mahasiswa Unusa melakukan kegiatan seperti ini dinilainya sangat tepat.
Pemerintah desa akan terbantu dalam memanfaatkan potensi anggaran yang sesuai dengan skala prioritas yang dibutuhkan masyarakat.
“Kehadiran adik-adik dari sepuluh Prodi ini sangat baik dan sangat tepat, agar supaya semua potensi anggaran yang ada di desa ini bisa dilaksanakan sesuai dengan skala prioritas yang dibutuhkan oleh masyarakat, ” ucapnya
Rektor Unusa, Prof Dr Ir Achmad Jazidie, M.Eng mengatakan mahasiswa yang ikut KKN ini sebanyak 655 mahasiswa, yang terdiri dari mahasiswa regular 534 orang dan mahasiswa Bunda PAUD sebanyak 121 orang.
Ia juga berpesan agar mahasiswa bisa menjaga nama baik Unusa ketika berada di tengah-tengah masyarakat. “Jaga nama baik almamater kalian. Jadilah Duta dari kampus anda ini,” katanya.
Jadi, KKN ini hendaknya bukan hanya dijadikan sebuah ritual untuk memenuhi tuntutan sistem kuliah semester (SKS). Namun mahasiswa harus memahami tujuan dari KKN itu sendiri, sehingga mahasiswa bisa membangun kesadaran bahwa apa yang dilakukannya itu memiliki tujuan yang sangat mulia. “Kalau hanya untuk memenuhi SKS apa yang dilakukan itu tidak maksimal. Tidak akan tulus,” tegasnya.
Selain itu, KKN ini sebagai sebuah langkah awal dan latihan bagi mahasiswa untuk belajar mengenal masyarakat luas, sebelum mereka terjun langsung setelah lulusan kuliah. “Di sinilah mahasiswa bisa menuangkan ide-ide mereka. Misalnya ingin berbuat apa di desa KKNnya, silahkan dituangkan dan direalisasikan. Kalau berhasil maka hal itu akan menjadi sebuah prestasi tersendiri. Mengubah sesuatu menjadi lebih baik,” ungkapnya. [ach]

Tags: