Wabup Situbondo Buka Temu Kader PGRI

Wabup Situbondo Yoyok Mulyadi bersama Ketua PGRI Situbondo Moh Hasyim dan Ketua PGRI Provinsi Jatim saat acara temu kader kemarin. [sawawi/bhirawa].

Wabup Situbondo Yoyok Mulyadi bersama Ketua PGRI Situbondo Moh Hasyim dan Ketua PGRI Provinsi Jatim saat acara temu kader kemarin. [sawawi/bhirawa].

Situbondo, Bhirawa
Ribuan anggota PGRI se-Kabupaten Situbondo, menggelar acara kegiatan Temu Kader, pagi kemarin (27/10). Acara yang dipusatkan di Kantor Gria PGRI Situbondo, di Jalan Baluran itu dibuka Wakil Bupati Situbondo Yoyok Mulyadi, dengan didampingi Ketua PGRI Moh Hasyim dan Ketua PGRI Provinsi Jatim, Iwan Sumantri. Acara berjalan lancar karena mendapat dukungan penuh dari para Kepala Sekolah tingakat SD, SMA/SMK serta 17 Kepala UPTD se-Situbondo.
Ketua PGRI Situbondo, Moh Hasyim, mengatakan, acara tersebut digelar untuk memperingati HUT PGRI ke 71 tahun yang diikuti peserta dari pengurus PGRI dari wilayah timur, tengah dan wilayah barat. Kegiatan Temu Kader ini, urai Moh Hasyim, rutin dilakukan setiap setahun sekali secara bergiliran di tiga titik. “Khusus kegiatan kali ini kami sekalian memperkenalkan gedung baru ini kepada semua anggota dan pengurus PGRI. Termasuk kepada Bupati dan Wakil Bupati Situbondo,” aku Moh. Hasyim.
Pria yang juga menjabat sebagai Kabid Ketenagaan Dinas Pendidikan itu menandaskan, acara Temu Kader sasarannya untuk menampung semua aspirasi yang menjadi keluh kesah dan masalah yang dialami guru di Situbondo. Nanti, terang Moh Hasyim, dirinya akan mengklasifikasi permasalahan guru tersebut apakah masuk wilayah PGRI Cabang Situbondo, PGRI Provinsi Jatim atau PGRI Pusat Jakarta. “Kalau masuk kebijakan PGRI Provinsi Jatim atau  PGRI nasional ya kita akan sampaikan secara terbuka kepada dua lembaga tersebut,” tegas Moh Hasyim.
Dalam setiap kegiatan Temu Kader, lanjut Moh Hasyim, pihaknya secara rutin akan memberikan segala informasi apa saja yang menjadi bahasan PGRI Pusat dan PGRI Jatim. Termasuk manakala, terangnya, masalah pemisahan guru SMK/SMA ke Provinsi Jatim dan masalah sertifikasi guru.”Nanti Bupati atau Wabup juga akan memberikan arahan dan pembinaan soal guru di Situbondo,” tegas Hasyim.
Dalam kegiatan ini pula, lanjut Hasyim, secara tegas PGRI Situbondo akan menyampaikan aspirasi kepada  PGRI Provinsi Jatim agar aturan guru harus mempunyai murid 20 anak segera dicabut. Sebab, menurut Hasyim, meski guru hanya memiliki 15 anak harus mendapatkan tunjangan sertipikat yang sama. “Artinya kami menilai tidak ada perbedaan bagi semua guru ditingkatan sekolah. Atran itu harus dicabut,” pungkas Hasyim.
Di sisi lain, Wabup Yoyok Mulyadi, menegaskan bahwa seorang guru itu juga PNS yang terikat pada aturan Korpri dan ASN (Aparatur Sipil Negara). Jika ada guru yang menjadi pengurus dan anggota PGRI itu hanya bagian dari wadah PNS itu sendiri. Wabup Yoyok juga meminta agar PGRI Situbondo selalu kompak, sehingga dengan demikian akan memunculkan kekuatan dan kesolidan. “Nanti kalau ada gangguan, tidak akan berpengaruh apa apa, karena organisasi PGRI sudah solid,” ungkap mantan Kadis PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Situbondo itu. [awi]

Rate this article!
Tags: