Wagub Jatim Urai Penyebab Banjir

5-Foto Benta- wagub Banjir-karKab Mojokerto, Bhirawa
Wakil Gubernur (Wagub) Jatim Saifullah Yusuf, melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) menemui korban banjir di Desa Banyulegi, Kec Dawarblandong, Kab Mojokerto. Kunjungan orang nomor dua di Jatim yang dilakukan menjelang tengah malam itu, selain melihat langsung kondisi korban banjir, juga sebagai langkah untuk mengetahui penyebab banjir yang rutin terjadi setiap tahun itu.
”Saya ingin memastikan jika Kali Lamong yang sumbernya dari Sungai Jombang, Gresik, Lamongan dan Bojonegoro ini yang menjadi penyebab banjir. Juga ingin mengetahui secara langsung lokasi bajir,” kata Wagub, Syaifullah Yusuf kepada sejumlah wartawan disela-sela kunjungan akhir pekan lalu.
Menurut Gus Ipul, sapaan akrab Wagub, Kali Lamong selama ini belum memiliki tanggul yang kokoh, lantaran tanah warga tak mudah dibebaskan. Solusi untuk mengatasi banjir harus ada normalisasi kali dengan cara dikeruk karena Kali Lamong mengalami pendangkalan.
Gus Ipul  berjanji segera membenahi Kali Lamong mulai dari hilir. Menurutnya, jika tak segera dibenahi maka banjir akan terus terjadi. ”Kita alokasikan anggaran tahun depan untuk  memperbaiki Kali Lamong. Selain itu, sudah berkoordinasi dengan Bupati Gresik, Lamongan, Bojonegoro dan Mojokerto,” ujar mantan Ketua Umum GP Ansor ini.
Dalam membenahi itu, Pemprov Jatim akan melakukan pelebaran kali termasuk perbaikan tanggul dan pengerukan Kali Lamong. Upaya kedepan, lanjut Gus Ipul, akan meminimalisir dampak akibat banjir  agar tak menimbulkan penyakit terhadap masyarakat yang menjadi korban.
”Pak Sekdakab Mojokerto (Heri Suwito) akan membangun Posko Kesehatan di Desa Banyulegi ini, tujuannya untuk mengecek kondisi kesehatan warga,” tambah Gus ipul didampingi Sekdakab Mojokerto, Hery Suwito.
Banjir yang datang dan pergi,  membuat warga setempat sering kali direpotkan pasca banjir terjadi. Sebab, sehari banjir datang, sehari banjir surut. Maka konsep jangka menengahnya akan segera lakukan pengerukan kali yang dangkal agar banjir tidak terjadi terus-terusan.
Salah satu korban banjir, Mohamad Tangkis (64)  mengatakan, mayoritas warga desa setempat hanya meminta perbaikan tanggul bukan Sembako. ”Kalau kita diberi bantuan berupa Sembako, besok banjir lagi, bantuan sudah habis. Jadi yang paling penting tanggulnya dibangun agar sungai tak meluap terus,” kata Tangkis dihadapan Wagub Jatim.
Data yang dihimpun di lokasi, korban banjir yang melanda Desa Banyulegi itu meliputi dua dusun masing-masing, Dusun Klanting dan Dusun Balong. Tercatat, sebanyak 107 orang korban banjir terdiri dari Dusun Klanting sebanyak 30 jiwa dan Dusun Balong sebanyak 107 jiwa. Untuk mengurangi beban  warga akibat banjir, BPBD dan Dinas Sosial Kab Mojokerto mendirikan dapur umum. Selain itu, BPBD juga menyiapkan satu buah tenda keluarga.
”Kami juga menyiapkan empat lembar matras, satu unit jenset, satu truk dan satu mobil pick up. Sedangkan untuk pelampung dari Tagana Dinsos menyiapkan lima unit,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kab Mojokerto, Tanto Sahariadi.
Selain peralatan penunjang, BPBD serta Dinsos telah mendirikan dapur umum. ”Dapur umum mulai kita dirikan sejak banjir melanda,” tambah Tanto.
Dalam sehari, pihak BPBD mendistribusikan sebanyak 250 nasi bungkus untuk masyarakat korban banjir. ”Untuk Personil yang dilibatkan diantaranya TNI lima personil, Polri 10,Tagana 10, LPBI NU 2, PMI dua, Dinsos empat dan BPBD tiga personil,” pungkasnya. [kar]

Keterangan Foto : Wagub Jatim Syaifullah Yusuf mendengarkan aspirasi warga korban banjir di Desa Banyu legi, Kec Dawar Blandong, Kab Mojokerto. [kariyadi/bhirawa]

Rate this article!
Tags: