Wali Kota Blitar Sampaikan KUA dan PPAS Tahun 2021

Wali Kota Blitar, Drs. H Santoso, MPd saat menyampaikan KUA dan PPAS tahun 2021 pada Rapat Paripurna DPRD Kota Blitar, Rabu (15/7) kemarin. [Hartono/Bhirawa]

Fokus Pemulihan Ekonomi Pandemi Covid-19
Blitar, Bhirawa
Mengawali pembahasan APBD Kota Blitar tahun 2021, Wali Kota Blitar, Drs. H Santoso, MPd sampaikan Nota Pengantar Rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) tahun 2021.

Penyampaian KUA PPAS tahun 2021 dilakukan Wali Kota Blitar Santoso pada Rapat Paripurna DPRD Kota Blitar yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Kota Blitar, Yasin Hermanto, di gedung Paripurna Kantor DPRD Kota Blitar, jalan Ahmad Yani, Rabu (15/7) kemarin.

“Adanya KUA dan PPAS ini merupakan dokumen strategis tahun 2021, ini adalah periode akhir RPJMD tahun 2016-2021, sekaligus akan meletakkan pondasi untuk RPJMD selanjutnya,” kata Wali Kota Santoso.

Lanjut Wali Kota Santoso, pada tahun 2021 juga sebagai tahun kunci pemulihan ekonomi pada masa pandemi Virus Corona (Covid-19), dimana diharapkan ada penguatan ekonomi terutama pada tribulan 3 dan 4 tahun 2021 setelah diperkirakan ekonomi sampai akhir 2020 ini, diperkirakan mengalami pelemahan karena adanya pandemi virus Covid-19.

“Pada KUA dan PPAS ini juga memproyeksikan dan mengantisipasi dampak pandemi Covid-19, sehingga seluruh program prioritas memiliki spirit penanggulangan Covid-19,” ujarnya.

Selain itu dikatakan Santoso, ada 5 program prioritas ditahun 2021 meliputi, pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas kesejahteraan sosial masyarakat, peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui kesehatan, pendidikan dan kebudayaan.

Peningkatan nilai tambah ekonomi untuk mendorong pertumbuhan, peningkatan kualitas infrastruktur dan lingkungan hidup yang berkelanjutan dengan mempertimbangkan pengurangan resiko bencana, dan Stablitas keamanan dan ketertiban serta reformasi birokrasi dan pelayanan publik.

“Diperkirakan pada tahun 2021 dampak Covid-19 juga mempengaruhi kekuatan anggaran. Karena dari sisi pendapatan daerah, diperkirakan Rp918,15 miliar, terdiri dari PAD Rp177,33 miliar, Pendapatan Transfer Rp722,89 miliar dan lain-lain pendapatan yang sah Rp17,92 miliar,” terangnya.

Bahkan dikatakan Wali Kota Santoso untuk belanja daerah, ada Rp936,91 miliar terdiri dari Belanja Operasi Rp825,99 miliar, Belanja Modal Rp107,41 miliar dan Belanja Tidak Terduga Rp3,5 miliar.

“Pada penganggaran tahun 2021 kedepan bagaimana upaya kita untuk memulihkan kembali kondisi perekonomian masyarakat, dan kita harus berusaha bagaimana kondisi ekonomi bisa pulih kembali,” imbuhnya. [htn.adv]

Tags: