Wali Kota Ingin Siswa Kerjakan USEK dengan Jujur

walikota-sidak-un-sdPemkot Surabaya, Bhirawa
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengharapkan agar para siswa Sekolah Dasar (SD) mengerjakan ujian sekolah (USEK) secara jujur. Hal ini telah di sosialisasikan kepada para Kepala Sekolah SD Sederajat se-Kota Surabaya guna terselenggaranya ujian nasional (UN) di Surabaya yang bersih dan jujur.
Menurut Risma,Senin(19/5) berkaca pada kasus soal kebocoran kunci jawaban UN tingkat SMA sederajat yang melibatkan para guru dan kepala sekolah di daerah lain, Wali Kota berpesan agar para guru, kepala sekolah, siswa, serta wali murid untuk tidak melakukan apapun yang berakibat pada timbulnya masalah hukum selama pelaksanaan USEK ini.
Wali Kota mengatakan, Unas bukan akhir segala-galanya. Menurutnya, ia tak mengejar target hanya karena nilai. Para guru lebih baik mempersiapkan menyiapkan anak-anak dalam menyambut persaingan era pasar bebas tahun 2015, serta WTO tahun 2020.
Wali Kota wanita pertama di Surabaya ini menambahkan, kesuksesan suatu bangsa dengan bekerja keras meraih cita-cita, ajarkan semangat bekerja keras dan pantang menyerah kepada para siswa. Tidak ada sebuah keberhasilan yang dicapai dengan cara yang mudah.
Ia berharap agar para orang tua dan siswa tak mudah tergoda dan percaya dengan adanya issue bocoran soal USEK yang nantinya dapat mengganggu konsentrasi siswa dalam menghadapi USEK. Ia yakin anak Surabaya pasti bisa.
Risma tidak menarget nilai tertinggi. Wali Kota hanya menginginkan kejujuran para peserta dan pihak terkait dalam pelaksanaan. ”Kita harus biasakan kepada anak-anak kita bahwa kalau berhasil atau sukses mereka harus bekerja keras. Kita harus biasakan dan mengajarkan kepada mereka bukan dengan cara yang instan artinya bukan menghalalkan dengan segala cara hanya untuk mendapatkan nilai,” kata Risma Senin (19/5).
Risma juga mengimbau kepada para orangtua tidak perlu bingung dan resah jika dalam pelaksanaan UN tiba-tiba mendapat ada informasi kebocoran soal maupun kunci jawaban yang ditawarkan orang tidak bertanggung jawab.
”Saya menghimbau kepada para pengawas dan guru untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan selama pelaksanaan USEK. Karena para siswa akan merasa tenang mengerjakan, jika di sekolah mendapatkan sebuah situasi yang nyaman pula,” tambahnya.
Sedangkan menurut Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas), Eko Prasetyoningsih, USEK tingkat SD Sederajat di Surabaya dimulai, Senin (19/5). Pelaksanaan USEK di Surabaya diikuti sekitar 45.880 siswa.
Dalam penyelenggaraan USEK, para siswa harus betul-betul mempersiapkan fisik ataupun mental sebaik mungkin agar para siswa dapat mengerjakan USEK dengan sukses dan lancar.
Menurutnya ketika bertemu para siswa dan guru di SDN Wiyung I, ia terus memotivasi kepada para  siswa agar tetap percaya diri dalam mengerjakan soal-soal USEK.
Kepala SDN Klampis Ngasem I, Mardiningsih menjelaskan, di sekolahnya ada sedikitnya 18 siswa inklusif yang tengah mengikuti USEK. Para siswa inklusif tersebut tampak dengan penuh semangat mengerjakan soal-soal bahasa indonesia dalam USEK hari pertama. [dre]

Tags: