Wali Kota Probolinggo Bakal Jadi Penerima Vaksin Pertama

Wali Kota Hadi nyatakan siap menjadi penerima Vaksin pertama. [wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kota Probolinggo, Bhirawa
Rencana vaksinasi Covid-19 pada 14 Januari untuk kepala daerah dan tokoh masyakat di Kota Probolinggo, urung dilakukan. Sebab, vaksin dijadwalkan baru sampai di Kota Probolinggo pada Februari. Demikian pula dengan ketua DPRD kabupaten Probolinggo Andi Suryanto Wibowo: saya siap divaksin pertama kali.

“Sementara ini, rencana vaksinasi pada kepala daerah dan tokoh masyarakat tanggal 14 Januari diundur. Sebab, vaksin dijadwalkan baru datang pada bulan Februari 2020,” terang Plt Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB (DKP2KB) Kota Probolinggo dr Nurul Hasanah Hidayati, Rabu (13/1).

Menurutnya, memang direncanakan Wali Kota Probolinggo akan divaksin pertama kali pada 14 Januari di kota. Yaitu tepat sehari setelah vaksin Covid-19 untuk Presiden RI Joko Widodo dilakukan. Namun, ternyata vaksin baru tiba di Kota Probolinggo pada Februari. Sehingga, otomatis rencana itu tidak bisa dilakukan dan harus ditunda.

Dokter Ida (panggilan dr Nurul Hasanah Hidayati) menjelaskan, informasi tentang kedatangan vaksin pada bulan Februari disampaikan melalui surat dari Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan. Dalam surat itu disebutkan, vaksin akan tiba di Kota Probolinggo pada Februari. Namun, tidak ada kepastian tanggal berapa.

Mengenai sasaran vaksinasi pertama, menurut dr. Ida, ada 10 orang. Salah satunya Wali Kota Probolinggo masuk di dalamnya. Sepuluh orang itu akan di-screening terlebih dahulu, baru kemudian divaksin. Proses screening tidak menunggu saat dilaksanakan vaksinasi. “Proses screening ini sambil berjalan saja,” terangnya.

Berdasarkan data DKP2KB Kota Probolinggo, total sasaran vaksinasi Covid-19 di kota mencapai 144.967 orang. Dengan total 2.233 tenaga kesehatan masuk dalam proses vaksinasi tahap pertama. Rencananya pada tanggal 13 Januari, Presiden Joko Widodo akan divaksin pertama kali. Setelah itu dilanjutkan oleh kepala daerah serta pejabat dan tokoh masyarakat di daerah.

Keterlibatan kepala daerah dan tokoh masyarakat diharapkan mampu meyakinkan masyarakat bahwa vaksin Covid-19 aman digunakan masyarakat luas, harap Ida.

Terpisah Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo, Andi Suryanto Wibowo meminta masyarakat untuk tidak takut divaksin Covid-19. Ia bahkan menyatakan siap menjadi orang yang pertama kali divaksin.

“Saya siap menjadi orang yang pertama kali divaksin, warga jangan takut divaksin. Pejabat publik harus berani menjadi yang terdepan,” ujarnya.

Tak hanya diri secara pribadi, ia mengatakan keluarganya juga siap divaksin. “Kita perlu mengambil langkah seperti itu, untuk memberi contoh kepada semua masyakarat. Keluarga saya juga siap disuntik vaksin Covid-19,” sebutnya.

Andi mengatakan kesiapannya menjadi orang yang pertama kali divaksin, bukanlah untuk mencari sensasi. Melainkan sebagai bagian dari upaya meningkatkan kepercayaan publik terhadap keamanan dan kemanjuran vaksin Covid-19.

Ia menegaskan kepercayaan publik harus dibangun, meski sisi kesehatan pribadi dipertaruhkan. Apalagi banyak beredar kabar hoaks mengenai vaksin, yang menjadikan kekhawatiran tersendiri di kalangan masyarakat terhadap pelaksanaan vaksinasi pada 2021 ini.

“Saya percaya ini adalah salah satu ikhtiar untuk membebaskan kita dari virus ini. Maka, ketika ada vaksinasi saya siap menjadi orang pertama. Saya pribadi tidak ada masalah dengan vaksinasi, meski kesehatan dipertaruhkan di sini,” kata politisi Nasdem itu.

Pemkab Probolinggo, melalui dinas kesehatan (dinkes) tengah menyiapkan vaksinasi Covid-19. Ada 1.821 tenaga kesehatan (nakes) dan non nakes bersiap menyukseskan vaksinasi yang direncanakan mulai 2021 itu. Untuk nakes ada 1.7 22 orang terdiri dari 143 dokter, 912 perawat, dan 667 bidan. Selain itu ada 99 tenaga non nakes sebagai penunjang kegiatan.

Untuk sarpras, dinkes menyiapkan cold room (ruang pendingin) berkapasitas 12.000 liter, lemari penyimpanan vaksin 2 unit, dan 1 unit freezer di gudang. Terdapat juga 61 unit lemari penyimpanan vaksin di 33 Puskesmas yang tersebar di 24 kecamatan. Selain ada 282 vaksin carier dan 1 unit mobil dengan refrigerator untuk mengangkut vaksin.

Berdasarkan data dinkes, ada sekitar 704 ribu dari 1,150 juta penduduk Kabupaten Probolinggo yang akan menerima vaksin. Proritasnya adalah kelompok berusia 18-59 tahun. Di antaranya nakes, semua petugas di pelayanan kesehatan, dan petugas yang melayani masyarakat secara langsung, seperti ASN, TNI, dan Polri.

Kelompok ini, diyakini memiliki mobilitas dan tingkat produktivitas yang tinggi. Untuk mendukung vaksinasi juga disiapkan anggaran senilai Rp10 miliar melalui dana tak terduga (dana TT). “Anggaran itu bukan untuk pembelian vaksin. Tetapi, untuk penunjang kegiatan vaksinasi,” tambah Kepala Bidang Perencanaan dan Pengendalian Penyakit Dinkes setempat, Mujoko. [wap]

Tags: