Wali Kota Batu Janjikan Bonus Jafro Megawanto

Di kawasan paralayang Gunung Banyak Kota Batu inilah pertami kali Jafro Megawanto mengenal olah raga Paralayang

Atlet Paralayang Peraih Emas Asian Games
Kota Batu, Bhirawa
Raihan prestasi tingkat internasional yang diraih warga Kota Batu tak membuat Pemerintah Kota (Pemkot) setempat berdiam diri. Pemkot Batu berjanji memberikan bonus kepada atlet asal Kelurahan Songgokerto Kota Batu, Jafro Megawanto. Karena ia telah berhasil meraih medali emas di ajang Asian Games 2018 cabang olahraga (cabor) Paralayang.
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko mengaku bangga ada warga Kota Batu yang sukses mengharumkan nama daerahnya bahkan nama Negara. Pemkot akan memberikan sambutan spesial kepada Jafro saat kembali ke Kota Batu. “Bangga sekai rasanya, ada warga Kota Batu yang telah menyumbangkan medali emas di Asian Games. Nanti sewaktu dia pulang akan kami sambut sebagai apresiasi,” kata Dewanti, Sabtu (25/8).
Dewanti juga menjanjikan memberi bonus khusus kepada Jafro atas kesuksesan menjadi yang terbaik di cabor paralayang Asian Games 2018 di nomor Ketepatan Mendarat .”Kalau pak Presiden RI Joko Widodo saja memberikan bonus, tentunya kami sebagai pemerintah kota juga akan kasih bonus untuk Jafro,” janji Dewanti.
Bonus dan apresiasi kepada Jafro memang pantas diberikan. Sebab selain mengangkat nama Indonesia di kancah Asian Games juga akan membuat nama Kota Batu semakin dikenal dunia.
Diketahui, Jafro Megawanto telah sukses menambah pundi-pundi medali emas dari cabang olahraga (cabor) paralayang untuk ketepatan mendarat (KTM) putra. Medali emas itu berhasil didapatkannya saat berlaga di Gunung Mas, Puncak, Bogor, pada hari Kamis (23/8) lalu.
Sebelumnya, Jafro bersama timnya juga telah memperoleh medali emas di nomor akurasi beregu putra. Saat itu Jafro bersama tergabung dalam tim yang terdiri dari Roni Pratama, Jonny Effendi juga berasal dari Kota Batu, Aris Apriansyah dari Banten, dan Hening Paradigma dari Jawa Tengah.
Diketahui, sebelum menjadi atlet Jafro hanyalah seorang paraboy atau orang yang membantu melipat parasut paralayang di kawasan paralayang Kota Batu. Namun dari giatnya tersebut membuatnya hampir tiap hari menyaksikan atlet paralayang terbang di langit Batu.
Hal ini pula yang mendorongnya menjadi atlet paralayang. Sekitar dua tahun menjadi paraboy, Jafro mendapatkan tawaran dari manajer tim paralayang bernama Yosi Pasha untuk bergabung dalam latihan. Kesempatan itu tampaknya langsung diambil oleh Jafro. Hingga kemudian di usianya 15 tahun, Jafro pertama kali mencoba olahraga paralayang tersebut. Jafro pun bersungguh hati menjalani latihan tiap hari untuk meraih mimpinya menjadi atlet. [nas]

Tags: