Sidoarjo, Bhirawa
Rencana Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas dan Lapindo Inc yang ingin melakukan pengembangan sumur baru di Desa Kedung Banteng dan Desa Kalidawir, Kec Tanggulangin, menghadapi masalah. Sebab sekitar 500 warga Desa Kalidawir, Kec Tanggulangin, berkumpul di balai desa setempat melakukan aksi penolakan terhadap rencana itu.
Penolakan ini disampikan kepada Kepala Desa, Muhammad Anas.Warga khawatir akan menjadi korban semburan lumpur, seperti kasus Lumpur Lapindo di daerah Porong. Warga mendesak agar kepala desa menolak rencana itu. Meskipun nanti pihak Lapindo datang dan memberi pengertian terkait rencana kegiatan itu, tapi warga sudah terlanjur apriori dan menolak.
Kapolsek Tanggulangin, Kompol Andi Yudianto, membenarkan jika warga desa menolak dilakukannya rencana tes untuk pengembangan sumur baru oleh pihak Lapindo. Sebelumnya pihak SKK Migas dan Lapindo, telah bersilaturahmi ke Bupati Sidoarjo ke Pendopo Delta Wibawa, terkait dengan rencana pengembangan dan pendalaman sumur di daerah itu.
Kepala Dinas Koperasi Perindag ESDM Sidoarjo, Feni Apridawati, yang mendampingi mereka bersilahturahmi pada Bupati Saiful Ilah menyampaikan, rencana pengembangan sumur baru itu akan dilakukan, karena di dua desa itu potensinya besar. Kapan kegiatannya ? SKK Migas maupun Lapindo, menurut Feni mereka hanya menyatakan tunggu tanggal mainnya.
Untuk rencana pengembangan dan pendalaman sumur baru itu, mereka menyampaikan akan melakukannya sesuai dengan prosedur dan sudah diantisipasi jangan sampai terjadi lagi terulang, seperti kasus lumpur lapindo di daerah Porong. Maka sebelum kegiatan akan dilakukan, tentu saja akan mengakomodir keinginan masyarakat. Tapi tentu saja harus dengan keinginan yang proprosional.
Dalam silahturami bersamaan dengan buka puasa bersama di Pendopo Delta Wibawa itu, Bupati Saiful Ilah, minta agar dilakukan sosialisasi dulu ke masyarakat. Agar masyarakat jadi paham dan tidak salah pengertian. [ali]
Keterangan Foto : Warga Desa Kalidawir, Tanggulangin berkumpul di balai desa menolak rencana pengembangan sumur baru Lapindo di desa mereka.
