Warga Kabupaten Sidoarjo Keluar Rumah Harus Bawa Surat RT/RW

Kaporlesta Sidoarjo dan Ketua GP Anshor Sidoarjo dalam konferensi pers usai audien, kemarin (14/5). [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Tahap II di Kabupaten Sidoarjo lebih memberdayakan sumber-sumber masyarakat desa. Khususnya para RT dan RW karena desa sebagai ujung tombak serta perangkat desanya lebih mengetahui keberadaan warganya.
Itulah penegasakan Kapolresta Sidoarjo Kombel Pol Sumardji usai audiensi dengan pengurus GP Anshor Kabupaten Sidoarjo, pada Kamis (14/5) kemarin. Menurutnya, penerapan check point di desa atau kelurahan harus dioptimalkan dan diperketat, dengan upayakan pada setiap batas desa atau kelurahan. Dalam penempatan petugas jaga desa atau kelurahan oleh Linmas dan relawan desa termasuk gabungan anggota GP Anshor.
Jadi, petugas check point harus menanyakan kepada warga yang akan keluar, mereka harus menunjukkan surat jalan dari RT/RW, bila mereka keluar jauh dari rumah atau dari desa. “Misalkan untuk keluar kota, tetapi jika mereka hanya kelaur di sekitar rumah atau ke pasar-pasar di desa tidak perlu membawa surat jalan tersebut,” katanya.
Lanjutnya, jika surat jalan itu dipergukan untuk kerja, maka akan berlaku selama 14 bulan. “Jika untuk pergi keluar desa, maka surat itu berlaku dalam sehari saja. Mereka juga diwajibkan memakai masker, jika tidak akan ada sanksi-sanksi ringan yang membuat mereka jera,” tegas Kapolresta Sidoarjo.
Usai audiensi dengan Kaporesta Sidoarjo, Ketua GP Anshor Sidoarjo Reza Ali Faizin mengatakan kalau pihaknya siap bergabung untuk membantu penanganan virus Covid-19 di Sidoarjo.
” Intinya kami siap untuk bersinergitas dengan pihak keamanan, dengan pihak kepolisian untuk menghambat jalur penyebaran virus Covid-19 ini dengan berbagai macam cara. Jadi hasil koordinasi hari ini sudah ada lampu hijau kita siap untuk bergabung di posko di desa masing-masing. Sehingga kewenangan sahabat-sahabat ini masuk dalam posko tersebut,” katanya.
Pihaknya akan menempatkan di seluruh desa yang ada di Sidoarjo ini, tiap-tiap posko check point diharapkan ada anggotanya, tentunya dengan aturan yang ada di desa tersebut.
“Mereka juga bisa mengarahkan agar tidak terjadi kerumunan. Bagaimana caranya agar tidak berkerumun, sehingga kehadiran Anshor dan Banser ini bisa membantu meringankan tugas posko,” harapnya. [ach]

Tags: