Warga Tiga Desa Tanam Pisang di Jalanan

Warga tiga desa di Kecamatan Ngronggot kompak menanam pisang ditengah jalan memprotes Pemkab Nganjuk yang lalai memperbaiki infrastruktur.(ristika/bhirawa)

Warga tiga desa di Kecamatan Ngronggot kompak menanam pisang ditengah jalan memprotes Pemkab Nganjuk yang lalai memperbaiki infrastruktur.(ristika/bhirawa)

Nganjuk, Bhirawa
Warga tiga desa di Kecamatan Ngronggot Minggu (17/7) sekitar pukul 09.00, serempak melakukan aksi tanam pisang di tengah jalan. Aksi tersebut dipicu karena Pemkab Nganjuk yang tak kunjung melakukan perbaikan jalan yang menghubungkan Desa Banjarsari, Desa Kelurahan dan Desa Dadapan yang panjangnya mencapai sekitar 7 kilometer.
Warga menuding kinerja Bupati Nganjuk Drs Taufiqurrahman yang tidak tanggap terhadap buruknya infrastruktur jalan. Karena itu warga menanam pisang di tengah jalan yang menghubungkan tiga desa di Kecamatan Ngronggot.
Jalan yang melintasi tiga desa tersebut kondisinya rusak parah. Padahal jalan sepanjang 7 kilometer merupakan jalur perekonomian warga. Hingga sekarang janji untuk memperbaiki jalan belum juga terealisasi. Padahal kondisi jalan makadam sudah sejak 6 tahun  lalu, janji tahun 2016 akan diaspal, tapi belum ada tindakan sampai saat ini.Tak heran, saking parahnya, sering mengakibatkan pengguna jalan mengalami kecelakaan di lokasi tersebut.
Dwi Prassetyo (32) warga setempat mengakui, kerusakan jalan yang menghubungkan Desa Banjarsari, Kelurahan dan Dadapan sangat mengganggu dan hampir setiap malam minggu sering terjadi kecelakaan terutama pengendara sepeda motor.
Rata-rata pengendara motor yang mengalami kecelakaan tersebut berasal dari arah timur menuju barat. “Dikira kondisi jalannya mulus, sehingga mereka tidak mengurangi kecepatan ketika sampai di jalan yang rusak itu,” jelas Dwi Prasetyo yang mengaku sering menolong orang yang mengalami kecelakaan di depan rumahnya itu.
Mengingat telah sering terjadi kecelakaan, Dwi Prasetyo bersama warga lainnya terpaksa menanam batang pisang di tengah badan jalan makadam. Selain itu, Dwi Prasetyo dengan kesadarannya sendiri memasang lampu penerangan di dekat jalan yang rusak.
Lampu berkekuatan 50 watt tersebut dimaksudkan, bagi setiap pengguna jalan yang melintas bisa melihat bila jalan yang dilewati rusak parah. “Kasihan sering melihat orang yang jatuh, kalau diterangi, malam hari masih bisa melihat kalau jalannya rusak parah,” ujar Dwi Prasetyo.
Bukan hanya di lokasi tersebut, arah timur sekitar 500 meter dari jalan yang ditanami pohon pisang. Oleh warga diberi tanda drum bekas agar pengguna jalan berhati-hati saat melintas. Tidak jelas, kapan jalan rusak di Kecamatan Ngronggot akan diperbaiki meski telah mengakibatkan banyak kecelakaan, Pemkab Nganjuk tidak juga segera melakukan perbaikan.
“Warga tiga desa di Kecamatan Ngronggot ini semuanya sudah membayar pajak, tetapi kemana pajak yang telah kami bayarkan. Sementara kondisi infrastruktur di wilayah kami sangat buruk,” tegas Parto (26), tokoh pemuda setempat.
Karena itu warga Desa Banjarsari, Kelurahan dan Dadapan sepakat jika aksi yang mereka lakukan tidak segera mendapat tanggapan dari Pemkab Nganjuk. Mereka mengancam akan melakukan aksi di Kantor Bupati Nganjuk. “Ini bukan ancaman, kami sudah merencanakan jika tahun 2016 ini jalan tidak segera diaspal kami akan menggelar aksi demo di Pendopo Pemkab Nganjuk,” ancam Parto dan ratusan warga. [ris]

Tags: