Waspadai, Puncak Mudik Terjadi H-4 dan H-3 Lebaran

Kapolda Jatim Irjen Pol Drs Anton Setiadji SH didampingi Kepala Dishub dan LLAJ Provinsi Jatim Dr Ir Wahid Wahyudi MT lakukan pengecekan kesiapan anggota Polda Jatim menjelang Idul Fitri pada acara Apel Gelar Pasukan Ramadniya Semeru 2016 di Mapolda Jatim, Rabu (29/6).

Kapolda Jatim Irjen Pol Drs Anton Setiadji SH didampingi Kepala Dishub dan LLAJ Provinsi Jatim Dr Ir Wahid Wahyudi MT lakukan pengecekan kesiapan anggota Polda Jatim menjelang Idul Fitri pada acara Apel Gelar Pasukan Ramadniya Semeru 2016 di Mapolda Jatim, Rabu (29/6).

Selama Lebaran, Densus 88 Pantau Kondisi Jawa Timur
Pemprov, Bhirawa
Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (Dishub dan LLAJ) Provinsi Jatim memprediksi puncak arus mudik bakal terjadi pada H-4 dan H-3 Lebaran. Untuk itu, Dishub Jatim mengimbau agar masyarakat yang akan mudik pada hari-hari tersebut untuk meningkatkan kewaspadaannya.
“Sekarang sudah mulai terasa ada peningkatan arus lalu lintas, tapi masih belum signifikan. Titik kemacetan diprediksi mulai H-4 dan H-3 Lebaran. Sedangkan arus baliknya diprediksi bakal terjadi pada H+3 Lebaran,” kata Kepala Dishub dan LLAJ Provinsi Jatim Dr Ir Wahid Wahyudi MT usai Apel Gelar Pasukan Ops Ramadniya Semeru 2016 di lapangan Mapolda Jatim, Rabu (29/6).
Agar jalur utama mudik Lebaran bisa lancar, kata Wahid, pemerintah telah menetapkan H-5 sampai H+3 seluruh kendaraan besar dilarang melintas. Pelarangan itu untuk mengantisipasi kemungkinan bercampurnya angkutan barang dengan arus kendaraan saat arus mudik dan balik Lebaran.
“Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, kendaraan besar yang masih boleh melintas itu untuk angkutan BBM, gas, angkutan ternak, bahan pokok. Itu pun menggunakan spesifikasi kendaraan sumbu dua, tidak boleh gandengan. Serta kendaraan barang ekspor yang sudah izin terlebih dulu ke Dishub,” kata dia.
Meski berbagai antisipasi sudah dilakukan, Wahid tetap meminta masyarakat yang akan melakukan arus balik untuk meningkatkan kewaspadaannya. Sebab berdasarkan pengalaman, angka kecelakaan paling banyak justru terjadi saat arus balik terjadi.
“Yang perlu diwaspadai yakni data selama ini menunjukkan pada arus balik jumlah kecelakaannya relatif meningkat. Yang disebabkan oleh faktor pengemudinya. Oleh karena itu bagi pengendara saat arus balik harus dalam kondisi fit,” pintanya.
Menurutnya, Pemprov Jatim siap mengoptimalkan pelayanan bagi pemudik mulai dari kendaraan umum, infrastruktur sarana prasarana di jalur darat, laut dan udara, hingga mudik gratis. Secara umum dari sisi keselamatan, Pemprov Jatim melalui Dishub dan LLAJ Jatim dan instansi terkait siap memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat khususnya para pemudik.
“Kepada seluruh jajaran Dishub dan LLAJ Jatim, kabupaten/kota ikut bersama-sama terjun ke lapangan bersama kepolisian memberikan pelayanan optimal bagi para pemudik,” katanya.
Ia mengatakan, dari hasil rapat koordinasi infrastruktur jalan nasional dan jalan provinsi diusahakan tidak ada lubang yang membahayakan. Kondisi jalan berdasarkan laporan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) V dan Dinas PU Bina Marga Jatim diprioritaskan tidak ada lubang-lubang di jalan yang membahayakan.
“Tidak bisa dipungkiri pula bahwa pada jalur-jalur tertentu masih ada jalan yang bergelombang pada tanah-tanah yang labil seperti di daerah Babat Bojonegoro. Juga masih ada titik-titik tertentu yang jalannya masih keriting. Nanti ada pembagian tugas yang harus dilakukan jajaran perhubungan, kepolisian, termasuk kami juga memperketat di terminal-terminal karena ikon angkutan Lebaran 2016 ini adalah keselamatan,” ujarnya.
Ia meminta kepada petugas terminal dengan tegas mengeluarkan kendaraan-kendaraan yang tidak layak jalan seperti tidak melengkapi sabuk pengaman bagi pengemudi, hand rem tidak berfungsi dengan baik, speedometer tidak nyala, kaca depan retak. Hal ini dilakukan demi kenyamanan dan keselamatan bersama bagi para pemudik.
Wahid Wahyudi memprediksi untuk angkutan jalan, angkutan umum beberapa tahun terakhir ini terdapat penurunan. Untuk 2016, angkutan umum diprediksi ada penurunan 6 persen, penyeberangan laut ada kenaikan 6 persen, kereta apa naik 6 persen, laut naik 3 persen, dan yang paling besar diprediksi yakni angkutan udara naik 10 persen.
Sedangkan untuk pemudik sendiri jumlahnya diprediksi mengalami peningkatan. Jumlah pemudik berangkat dan masuk Jatim diperkirakan ada 9,28 juta jiwa baik jalur darat, udara, dan laut atau naik 0,2 persen dari tahun sebelumnya.

Operasi Ramadniya Semeru 2016
Jelang mudik Lebaran 2016, Polda Jatim mempersiapkan seluruh personel guna pengamanan Idul Fitri 1437 H di Jawa Timur. Dengan sandi Operasi Ramadniya Semeru 2016, sebanyak 12.197 personel Polda Jatim beserta jajaran disiagakan guna mewujudkan situasi Kamtibmas dan Kamseltibcarlantas di Jatim.
Usai melaksanakan apel gelar pasukan dan pengecekan rambu jalan, Kapolda Jatim Irjen Pol Drs Anton Setiadji SH menjelaskan Operasi Ramadniya ini merupakan operasi kemanusian. Selain fokus kepada keselamatan lalu lintas pengguna jalan saat mudik dan balik Lebaran, Anton tetap menyiagakan personel guna menjaga sitiasi keamanan di Jatim kondusif. Terutama terhadap aksi-aksi terorisme yang ditakutkan memanfaatkan situasi mudik Lebaran masyarakat Jatim.
“Kita tidak ingin lengah. Nantinya akan disiagakan personel  Brimob dan Densus guna back up kemanan di Jatim. Insya Allah tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji usai apel gelar pasukan di Mapolda Jatim, Rabu (29/6).
Ditanya terkait daerah rawan terorisme di Jatim, Anton enggan merinci  hal itu. Namun pihaknya mengantisipasi hal itu dengan memerintahkan personel Brimob guna menggelar patroli intensif di wilayah Jatim. “Saya perintahkan anggota untuk melaksanakan patroli terus menerus guna menjaga keamanan Jatim saat ditinggal warganya mudik,” tegasnya.
Selain pengamanan dari aksi terorisme, Kapolda memerintahkan personel guna menjaga objek vital di wilayah Jatim. Untuk keamanan di Surabaya, Anton memerintahkam Polrestabes Surabaya mengamankan wilayah hukumnya. Sebab, Ia mengakui pemudik yang paling banyak yakni dari Surabaya. Pihaknya mengimbau masyarakat yang hendak mudik, alangkah baiknya menitipkan atau melaporkan hunian yang akan ditinggalkan kepada Polsek atau Polres setempat.
“Imbauan kepada masyarakat kalau rumahnya ditinggal mudik, lapor ke polisi setempat, nanti akan kami catat. Jadi kita tahu masyarakat yang sedang mudik dan bisa kita amankan huniannya. Saya sudah perintahkan Kapolres dan Kapolsek untuk melayani masyarakat, guna pengamanan saat mudik Lebaran,” imbau Kapolda.
Pada apel gelar pasukan, sebanyak 12.197 personel yang terdiri dari 465 personel Polda Jatim dan 11.732 personel satuan wilayah jajaran Polda Jatim disiagakan guna Operasi Ramadniya Semeru 2016. Kapolda Jatim menambahkan, operasi kemanusiaan ini dibantu personel TNI, Kodam V Brawijaya  dan Marinir. “Operasi Ramadniya ini kan operasi kemanusiaan. Kita harapkan penegakan hukum sedikit mungkin,” ungkapnya.
Tidak hanya antisipasi terorisme dan kejahatan saat Lebaran, jenderal bintang dua ini mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat melintasi perbatasan Jember dan Banyuwangi. Sebab terdapat Gunung Gumitir yang dianggap rawan karena masih sering terjadi longsor.
Disinggung terkait jalur rusak di Jatim, Anton mengaku di jalur Pantai Utara Jakarta (Pantura) masih banyak jalan yang rusak. “Selain kawasan Gunung Gumitir dan jalur Pantura, masyarakat diimbau berhati-hati saat berada di Pacitan. Meski jembatan di Pacitan belum selesai, berdasarkan laporan pada H-3 sudah bisa dilalui,” pungkasnya. [iib,bed]

Tags: