Wawali Mojokerto Sidak Pasar Burung Laporan Warga Kumuh 

Wawali Mojokerto Suyito (kanan) didampingi Kadisperindag dan Kabah Humas melakukan sidak di pasar burung Jalan Empunala,  Rabu (8/8).

Kota Mojokerto, Bhirawa
Wakil Wali Kota Mojokerto Suyitno menggelar sidak ke pasar Burung Kota Mojokerto, di Jalan Empunala, Rabu (8/8).  Wawali melakukan sidak setelah menerima pengafuan dari masyarakat terkait buruknya kondisi pasar yang berada di jantung Kota itu. Saat di lokasi Pasar,
Suyitno terlihat emosional melihat kondisi pasar burung yang kumuh itu. Dilokasi itu,  Suyitno langsung meminta agar ada perbaikan.
Sebelumnya, Inspeksi mendadak di pasar burung ini dilakukan Suyitno menyusul adanya laporan dari masyarakat.  Kondisi pasar dianggap tidak layak huni lantaran banyaknya atap los yang bocor.  Tak hanya itu,  penataan lapak pedagang burung juga terlihat semrawut.
“Kondisinya kumuh sekali, dan harus segera ada perbaikan, kalau waktunya nutut, akan kita lakukan di PAK ini” ungkap Suyitno.
Suyitno sempat mengitari pasar yang dibangun tahun 1997 dan belum pernah mengalami perbaikan itu.  Tak hanya menilai kumuh,  pria yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Daerah (sekda)  Kota Mojokerto ini juga menilai perlu segera dilakukan perbaikan.
“Kita atur nanti penganggaranya.  Kalau bisa dalam Perubahan APBD tahun ini,” tegasnya.
Namun jika tidak memungkinkan,  Suyitno
menargetkan perbaikan pasar burung akan dilakukan tahun depan dengan memasukkan anggaran dalam APBD tahun 2019. Ia menyebut,  perbaikan dilakukan seperlunya.  Terutama di bagian atap los yang bocor.
“Kalau semuanya dibongkar,  tidak memungkinkan. Kita lihat nanti kekuatan anggarannya,” paparnya.
Saat sidak, Suyitno sempat mendengarkan keluhan dari sejumlah pedagang. Selain kondisi atap los yang bocor,  bangunan lain di pasar ini juga dikelukan,  termasuk saluran air.
“Ini (sidak) karena ada laporan masyarakat. Dan ternyata laporannya benar, kumuh,”tandas Suyitno.
Ia meminta kepada para pedagang untuk merawat dan menata pasar jika sudah diperbaiki nanti.  Menurutnya,  dengan pola penataan seperti saat ini,  kondisi pasar berbau tak sedap.  “Jangan sampai baunya tidak sedap seperti ini.  Meski pasar burung,  harus bersih,” pungkasnya. [kar]

Tags: