Wings Air Minat Buka Penerbangan Surabaya-Sumenep

Wings Air menjajaki untuk melayani penerbangan Surabaya-Sumenep. Untuk melayani rute ini, maskapai rencananya menggunakan pesawat Wings Air ATR 47 berkapasitas 72 penumpang.

Pemprov, Bhirawa
Pelan namun pasti Bandara Trunojoyo Sumenep terus berkembang. Setelah melayani penerbangan perintis Surabaya-Sumenep sebanyak dua kali seminggu, ditargetkan akhir 2017 bandara ini akan menjadi bandara komersial.
“Kita terus berusaha agar Bandara Trunojoyo ini berkembang dan menjadi bandara komersial. Sudah kita tawarkan kepada maskapai untuk penerbangan komersial dan yang berminat adalah Wings Air. Tentu ini kabar yang sangat menggembirakan,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jatim Dr Ir Wahid Wahyudi MT, Senin (24/7).
Menurut dia, minat Wings Air untuk segera membuka penerbangan pun dilakukan. Pada Sabtu (22/7) lalu, pihak Wings Air telah melakukan ujicoba atau proving flight Juanda-Trunojoyo dengan pesawat ATR-72. “Uji coba tersebut untuk mengetahui kelaikan teknis penerbangan,” kata Wahid.
Saat ini, lanjut mantan Penjabat Bupati Lamongan ini, pihak Wings Air sedang melakukan menganalisis dari sisi business plan. Bila dinilai layak dari sisi business plan, selanjutnya akan mengajukan slot kepada Otoritas Bandara. Setelah mendapat izin slot, baru akan dimulai penerbangan perdana komersial Surabaya-Sumenep.
“Jika akan dilakukan penerbangan secara komersial, pihak Otoritas Bandara juga akan melakukan evaluasi gedung terminal Bandara Trunojoyo dari sisi keamanan,” ungkapnya.
Sementara itu, Pemkab Sumenep optimistis Bandara Trunojoyo bisa melayani penerbangan komersial akhir 2017. Optimisme itu disampaikan Bupati Sumenep KH Busyro Karim usai menyaksikan proving flight atau terbang percobaan pesawat Wings Air di Bandara Trunojoyo. “Insya Allah akhir tahun ini Trunojoyo sudah melayani penerbangan komersial, pihak maskapai juga menilai bandara ini layak,” kata Busyro.
Hanya saja, menurut Busyro, masih ada beberapa hal dikeluhkan maskapai dan harus dirampungkan sebelum akhir Desember 2017 di Bandara Trunojoyo. Seperti aspal runway yang belum halus serta keberadaan gedung SMA PGRI yang berada dekat jalur pendaratan pesawat. “Untuk SMA, solusi sementara lantai dua dirobohkan, ke depan akan kami relokasi. Untuk aspal akan dihaluskan minggu ini,” ujar dia.
Meski rute resmi penerbangan di Trunojoyo adalah Sumenep-Surabaya, namun Busyro berharap rute menerapkan sistem connecting. Maksudnya, mau terbang kemanapun tiketnya bisa dilayani di Trunojoyo. “Mau ke Surabaya, Jakarta, Bali, Jogjakarta, atau kemana saja, bisa dari sini,” terang dia.
Rencananya, penerbangan komersial dari Bandara Trunojoyo rencananya dilakukan setiap hari. Dari Juanda Surabaya jam 12.00, dan dari Sumenep jam 13.00. Pesawat Wings Air ATR 47 berkapasitas 72 penumpang.
Sebelumnya, manajemen Wings Air meminta Otoritas Bandara Trunojoyo menyediakan slot penerbangan komersial di rute Sumenep-Surabaya. Permohonan persetujuan slot penerbangan di rute tersebut telah diterima secara resmi melalui surat tertanggal 12 Juli 2017.
Dalam surat itu, rute Sumenep-Surabaya itu merupakan jalur penerbangan baru bagi Wings Air dan bagian dari pengembangan bisnis Wings Air. Manajemen Wings Air berencana menggunakan pesawat terbang tipe ATR-72 untuk melayani rute Sumenep-Surabaya.
“Secara teknis, fasilitas di Bandara Trunojoyo sudah layak untuk aktivitas penerbangan pesawat berkapasitas sekitar 70 penumpang atau sejenis ATR-72,” kata Kepala Unit Penyelenggara Bandara Kelas III Trunojoyo Sumenep Wahyu Siswoyo.
Sejak beberapa tahun lalu, pihak terkait di Kementerian Perhubungan terus bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Sumenep untuk mengembangkan atau membenahi fasilitas di Bandara Trunojoyo. Saat ini, Bandara Trunojoyo memiliki landas pacu pesawat sepanjang 1.600 meter dengan lebar 30 meter. Ini berarti secara teknis sudah memenuhi syarat untuk aktivitas penerbangan pesawat berkapasitas sekitar 70 penumpang. [iib]

Tags: