Wisata Religi Akhir Tahun

wisata-religiSepekan terakhir bulan Desember, selalu menjadi periode paling ke-wisata-an. Tak terkecuali wisata religi (ziarah Wali Songo), diselenggarakan oleh berbagai komunitas. Bahkan ibadah umroh, juga mengalami “booming.” Kota makkah menjadi paling sibuk di dunia. Namun mesti berhati-hati bepergian menjelang pergantian tahun, karena bertepatan dengan “meradang”-nya musim penghujan. Lebih lagi, separuh bumi (bagian tengah) selalu diliputi anomali iklim.
Hujan dan badai menjadi rutinitas pada lintas ekuator, namun selalu membawa berkah cuaca lebih segar. Musim semi memperindah pemandangan. Di Madinah dan Makkah, cuaca bulan Desember hampir mirip dengan cuaca di Bandung. Suhu berkisar antara 14 hingga 26 derajat Celsius. Kesamaan suhu udara (sejuk) itu, diantaranya, menyebabkan ibadah umroh semakin ramai pada akhir tahun.
Melaksanakan ibadah umroh, sembari merayakan akhir tahun, telah menjadi tren selama lima tahun terakhir. Kalangan pejabat, artis dan pengusaha, memilih cuti tahun akhir tahun untuk umroh. Biasanya berombongan se-keluarga. Namun bukan sekadar umroh, melainkan sekaligus paket wisata religi. Banyak paket umroh menawarkan touring ke Turki, atau ke masjid Al-Aqsha di Yerussalem. Sebagian juga ke Dubai (sering disebut sebagai surga dunia di jazirah Arab).
Pada akhir tahun, ditaksir sekitar 100 ribu jamaah umroh asal Indonesia berada di Arab Saudi. Jumlah ini hampir sama dengan jumlah jamaah pada bulan Ramadhan. Padahal harga umroh plus touring, biayanya mencapai Rp 35-a juta per-orang. Namun biaya itu lebih murah dibanding wisata ke Amerika atau Eropa. Tetapi wisata ke Amerika, tidak memberi nilai tambah. Hanya sekadar merasakan hawa dingin salju. Begitu pula suasana pantai, serta flora maupun fauna-nya, biasa-biasa saja.
Pesona Amerika, boleh jadi, hanya gedung pencakar langit. Sedangkan jembatan panjang Golden Gate di San Fransisco, sudah memiliki banyak “saingan” di Indonesia. Antaralain, jembatan Suramadu (Surabaya dengan Madura), serta jembatan Kutai Kartanegara, di Samarinda. Data ke-wisata-an menunjukkan, bahwa permintaan visa kunjungan wisata ke Amerika mengalami titik balik kejenuhan.
Begitu pula visa wisata ke Eropa, hanya meliputi kota Roma (karena memiliki altar budaya kuna). Koloseum dan “istana” negara Vatikan, menjadi tujuan utama wisata. Akses kebudayaan (termasuk unsur agama) masih menjadi pertimbangan utama ke-wisata-an. Berdasarkan catatan GDCI (Global Destination Cities Index) istana Buckingham (palace), menjadi tempat kunjungan wisata paling favorit di dunia. Konon pengunjungnya sebanyak 18 juta orang lebih.
Namun sejatinya, rekor itu telah dipecahkan oleh kota Makkah. Pada bulan Ramadhan sampai Idul Fitri tahun 2015, kota Makkah dikunjungi lebih dari 26 juta orang. Tujuan utamanya, tak lain, umroh. Anehnya, kunjungan ke kota Makkah bukan dicatat sebagai ke-wisata-an, melainkan ibadah. Padahal, kepentingan ibadah umroh hanya cukup dilakukan sehari. Selebihnya, wisata religi, city tour Makkah dan Madinah.
Wisata religi, umroh memiliki ke-unik-an yang khas, selain nilai ibadah. Misalnya, selama lima tahun terakhir, terjadi perubahan alam di jazirah Arab. Diantaranya, saat ini sudah banyak pegunungan batu mulai hijau berlumut. Juga terdapat aliran air mirip sungai dangkal. City tour di sekitar Makkah – Madinah, sangat menarik, diantaranya keberadaan Jabal Magnet. Setiap kendaraan akan terdorong menjauh, dengan kecepatan sampai 100 kilometer per-jam, dengan persneling netral (nol)
Berwisata akhir tahun, bagai pepatah “sedia payung sebelum hujan.” Mesti mempertimbangkan faktor ke-iklim-an. Selain kesiapan fisik dan psikis pengemudi, kondisi jalan yang buruk (rusak berlubang) mestilah diwaspadai. Di lokasi wisata pegunungan, dan pantai, juga tetap waspada terhadap. Waspada, agar wisata tidak berubah menjadi bencana.

                                                                                                               ——— 000 ———

Rate this article!
Wisata Religi Akhir Tahun,5 / 5 ( 1votes )
Tags: