Wujudkan Literasi dan Kreativitas Digital Sejak Dini

Seiring masifnya perkembangan serta penggunaan teknologi komunikasi saat ini, maka menjadi hal yang urgen jika literasi dan kreativitas digital perlu mendapat perhatian lebih dari pemerintah dan masyarakat. Upaya mewujudkan literasi dan kreativitas digital sejak dini ke masyarakat tersebut, setidaknya bisa mendorong masyarakat memiliki kemampuan berpikir kritis dalam memilah dan mengevaluasi informasi yang beredar online.

Hal itu seiring dengan meningkatnya ketergantungan masyarakat terhadap internet dan komunikasi digital. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menjelaskan, berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada 2021, didapatkan skor atau tingkat literasi digital masyarakat Indonesia sebesar 3.49 dari 5.00. Dengan skor tersebut, tingkat literasi digital di Indonesia masuk dalam kategori “sedang”.

Sedangkan, secara keseluruhan, Indeks Literasi Digital Indonesia 2021 mencapai 3.49 dari skala 1-5, naik dari pencapaian tahun sebelumnya 3.46. Skor tertinggi indeks literasi digital Indonesia diraih pilar budaya digital (digital culture) dengan skor 3.90. Diikuti etika digital (digital ethics) dengan skor 3.53 dan kecakapan digital (digital skill) sebesar 3.44. Keamanan digital (digital safety) mendapat skor terendah, 3.10 atau sedikit diatas sedang. Sedangkan, berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan We Are Social, pengguna internet dan media sosial di Indonesia pada periode 2021-2022 telah mencapai 220 juta orang. Padahal, pada 2019, jumlah itu tidak lebih dari 175 juta orang.

Itu artinya, pengguna internet telah mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Menjadi logis jika Kemenkominfo perlu melakukan percepatan transformasi digital disektor pendidikan hingga kelompok masyarakat (komunitas) guna menuju Indonesia maju, yang selanjutnya diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2024. Hal tersebut, setidaknya sebagai langkah antisipasi guna mewujudkan pengguna teknologi yang bertanggung jawab, sekaligus cakap digital untuk meraih kesuksesan di masa mendatang. Terlebih, di era serba teknologi seperti saat ini, digital skills atau keterampilan digital semakin mengalami pembaruan untuk mendukung aktivitas sehari-hari agar tidak ketinggalan zaman.

Asri Kusuma Dewanti
Dosen FKIP Univ. Muhammadiyah Malang.

Tags: