1.573 Petani di Kota Probolinggo dapat BLT Dampak Kenaikan BBM

Sekda Ninik serahkan bantuan BLT bampak kenaikan BBM.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kota Probolinggo, Bhirawa.
Pemerintah Kota Probolinggo kembali menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) penanganan dampak inflasi kenaikan BBM tahun 2022. Kali ini, Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kota Probolinggo menyalurkan BLT perlindungan sosial bagi 1.573 petani, di Aula DPKPP, sebelumnya wali kota Habib Hadi Zainal Abidin telah gelontor bibit jagung unggul di musim tanam.

enyaluran BLT sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 140 tahun 2022 dilaksanakan dalam satu tahap sekaligus (bulan Oktober-Desember) dengan besaran masing-masing sebesar Rp 450 ribu per orang. Penyaluran ini akan dilakukan selama 3 hari mulai tanggal 22-24 November 2022, dengan rincian di hari pertama sebanyak 692 petani, hari kedua sebanyak 613 petani dan hari ketiga sebanyak 268 petani.

“Sebelumnya telah dibagikan BLT bagi nelayan sesuai dengan PMK Nomor 134 tahun 2022 bagi 146 nelayan. BLT diberikan dalam 2 tahap, yang pertama sudah disalurkan untuk bulan Oktober-November dan tahap kedua direncanakan di awal bulan Desember sebesar Rp 150 ribu per orang,” ujar Sekda drg. Ninik Ira Wibawati, Rabu (23/11).

Sekda Ninik berharap penyaluran BLT ini dapat memberikan manfaat bagi petani di Kota Probolinggo. “Gunakan untuk kebutuhan sehari-hari, jangan untuk hal-hal yang kurang bermanfaat dan berikan untuk keluarganya,” pesannya.

Senada dengan Sekda, Kepala DPKPP Aries Santoso menambahkan bagi petani yang belum bisa mengambil BLT hingga tanggal 24 November 2022, pihaknya memberikan waktu tambahan pengambilan sampai dengan tanggal 30 November 2022.

“Penyaluran BLT ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak kenaikan harga BBM, sehingga ada beberapa kelompok masyarakat yang pasti terdampak. Kita pola secara bertahap penyalurannya untuk menjaga agar tidak terjadi kerumunan karena covid-19 juga belum mereda,” terangnya.

Aries juga menjelaskan persyaratan penerima manfaat harus yang sudah terdaftar di DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) ditambah persyaratan umumnya lainnya. Seperti warga yang memiliki KTP Kota Probolinggo, belum menerima bantuan sosial lainnya, dan tidak boleh PNS, TNI/Polri, BUMN dan BUMD.

“Bahkan kita juga sudah melakukan proses verifikasi, karena khawatir ada petani yang tercatat di data kami tetapi juga tercatat sebagai pelaku usaha UMKM di DKUPP. Karena yang bersangkutan tetap hanya bisa menerima satu bantuan saja, tidak boleh dobel,” bebernya.

Melalui penyaluran BLT ini, Aries berharap perekonomian nasional dan di daerah akan semakin membaik. “Alhamdulillah inflasi di negara kita masih terkendali, mudah-mudahan ke depan ada perbaikan perekonomian sehingga dampak kenaikan harga BBM ini tidak menjadi masalah di tahun 2023 atau ada upaya lain dari pemerintah pusat kita masih menunggu petunjuk lebih lanjut,” tuturnya.

Sebelumnya rumah Amir, Ketua Poktan Jaya di Kelurahan Pakistaji Kecamatan Wonoasih, menjadi sasaran dropping dan penyerahan bantuan benih jagung hibrida NK 212. Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (DPKPP) Kota Probolinggo menyerahkan bantuan benih jagung hibrida sebanyak 5,25 ton kepada 15 poktan se-Kecamatan Wonoasih. Berita acara serah terima bantuan ditandatangani Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin dengan perwakilan Ketua Poktan Jaya Amir disaksikan Camat Wonoasih Deus Nawandi.

Selanjutnya, sasaran kedua ada di rumah Ketua Poktan Sumber Tani Hamid Hidayat di Kelurahan Sumber Wetan. Bantuan sebanyak 7,5 ton benih jagung diberikan kepada 20 poktan se-Kecamatan Kedopok untuk luas lahan tanam 490 hektar.

“Alhamdulillah pada kesempatan ini, kita bisa menyerahkan bibit jagung di waktu yang tepat saat musim tanam tiba,” buka Habib Hadi pada sejumlah ketua poktan yang hadir siang itu. Bukan tanpa sebab, hal ini menanggapi Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi terkait upaya pemerintah dalam mendistribusikan bantuan bagi sejumlah pihak, termasuk petani.

“Jadi ini sangat pas. Pemerintah memberikan bantuan pada kelompok tani dengan bibit yang bagus tapi harapannya harus betul-betul ada action langsung yaitu penanaman. Sehingga ketahanan pangan ini tetap terjaga, khususnya di Kota Probolinggo,” jelasnya.

Lebih lajut Aries Santoso mengungkapkan rasa syukurnya atas giat yang berlangsung tepat di musim tanam. “Kebetulan datangnya benih ini pas menjelang masa tanam. Jadi waktunya sangat tepat. Seandainya telambat datang dua minggu, para petani sudah memenuhi kebutuhan sendiri dengan benih yang ada. Dan Alhamdulillah dengan gerak cepat dari pemerintah, ada lokasi anggaran dan pengadaannya dimudahkan dalam pendistribusiannya, sehingga pas pada musim tanamnya ini bisa kita serahkan,” tambahnya.[wap.ca]

Tags: