104.862 Peserta SBMPTN Diterima

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Sebanyak 104.862 peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) akhirnya diterima di perguruan tinggi yang dituju. Tingginya persaingan dalam seleksi ini, sehingga hanya 15 persen dari total pendaftar SBMPTN 664.509 peserta yang dinyatakan lolos.
Menurut informasi yang diterima dari Panlok 50 Surabaya, secara rinci calon mahasiswa yang diterima terbagi untuk kelompok saintek 50.154 peserta dari 240.278 pendaftar. Sedangkan untuk kelompok soshum sebanyak 54.708 peserta diterima dari 258.035 pendaftar. Jumlah ini sudah termasuk pendaftar bidik misi. Data peserta yang diterima telah diunggah secara online dan dapat diunduh melalui http://download.sbmptn.or.id/media  mulai pukul 17.00  kemarin.
Humas SBMPTN Panlok 50 Surabaya Bekti Cahyo Hidayanto mengatakan, pendaftar yang lolos bisa langsung mengakses website perguruan tinggi masing-masing untuk mengetahui syarat dan jadwal daftar ulang. Khusus untuk ITS bisa dilihat di smits.its.ac.id. “Di sana akan dijelaskan kapan proses daftar ulang dan persyaratan apa saja yang harus dipenuhi,” katanya, Rabu (16/7).
Dari pendaftar yang lolos tersebut, Bekti menuturkan terdapat 37 penyandang difabel yang lolos dari 242 pendaftar. Sedangkan untuk peserta dari pendidikan kesetaraan atau kejar paket C, ada 101 orang yang dinyatakan lolos dari 827 pendaftar. Sedangkan calon mahasiswa program Bidikmisi yang diterima mencapai 16.472 peserta dari total pendaftar 80.919 orang.
Pada penerimaan Bidikmisi ini, Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menempatai posisi pertama. Jumlah peserta Bidikmisi yang diterima mencapai 895 orang diatas Universitas Negeri Semarang sebanyak 801 orang dan Universitas Negeri Malang sebanyak 711 orang.
Sementara bagi 85 persen atau 559.647 peserta yang tidak lolos dalam seleksi ini masih ada satu kesempatan terakhir. Yaitu melalui Program Kemitraan dan Mandiri (PKM). Program kemitraan diperuntukkan bagi siswa SMA/MA/SMK utusan instansi mitra (perusahaan/pemprov/pemkab/pemkot) yang mempunyai nota kesepahaman dengan PTN terkait. Sedangkan program mandiri diperuntukkan bagi siswa SMA/MA/SMK lolos seleksi yang diadakan PTN terkait.
Sama halnya dengan SNMPTN pendaftar yang lolos SBMPTN ITS wajib mengupload data-data pribadi, termasuk kondisi ekonominya. Data ini untuk menentukan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang harus mereka bayar. Di ITS sendiri ada tujuh kategori UKT yakni Rp 500.000 per semester, Rp 1 juta per semester, Rp 2,5 juta per semester, Rp 4 juta per semester, Rp 5 juta per semester, Rp 6 juta per semester dan Rp 7,5 juta per semester.
Sesuai pagu SBMPTN di ITS sebanyak 958 kursi yang diperebutkan oleh 27.304 peserta. Idealnya, jumlah yang diterima di ITS harus sesuai dengan pagu yang ada. “Tapi kami belum bisa memastikan karena perlu dicek kembali jumlah yang diterima di ITS,” tutur dia.
Sementara itu, Humas Universitas Airlangga Bagus Ani Putra menjelaskan, sebanyak 1.799 pendaftar dinyatakan diterima. Jumlah ini telah sesuai kuota SBMPTN di Unair yang ditentukan sebanyak 30 persen dari kuota mahasiswa baru.
“Unair sudah memenuhi kuota 1.799 kursi dengan 282 mahasiswa Bidikmisi atau sekitar 16%. Mereka dijaring dari 38.260 pendaftar SBMPTN 2014 di Unair sebagai pilihan I dan II. Dengan demikian keketatan total 38 prodi adalah 1:21. Artinya, 1 kursi SBMPTN 2014 Unair ini diperebutkan oleh 21 orang,” tutur dia
Dari jumlah yang diterima, termasuk 200 orang calon mahasiswa baru merupakan pendaftar Pendidikan Di Luar Domisili (PDD) Banyuwangi pada prodi Kesehatan Masyarakat, Akuntansi, Kedokteran Hewan dan Budidaya Perairan. “200 orang  tersebut merupakan 82 warga asli Banyuwangi atau sekitar 42% warga asli Banyuwangi,” pungkas dia. [tam]

Rate this article!
Tags: