2015, DKP Surabaya Tambah Lima Truk Kompaktor

2-foto truk kompaktor di pandegiling (geh)DKP Surabaya, Bhirawa
Pada tahun 2015, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya akan menambah lima unit truk pengangkut sampah model kompaktor. Truk ini untuk mengangkut sampah dari Lokasi Pembuangan Sampah (LPS) menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA)  Benowo.
” Kami mengajukan sementara pembelian lima truk sampah pada APBD 2015 mendatang. Karena jumlah truk yang lama sudah tak mengatasi dibanding volume sampah tiap harinya. Harga per truknya sekitar 1,2 Miliar,” kata Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya Khalid Bukari pada Bhirawa, Selasa (4/11).  Makin tahun volume sampah di Surabaya semakin banyak, setiap harinya sampah mencapai 1300 ton.
DKP lebih memilih untuk membeli truk model kompaktor karena truk ini bisa memadatkan sampah yang termuat di dalam bak truk. Sehingga daya angkut yang dimiliki juga lebih besar dibanding truk jenis biasa. Hal ini yang mendasari DKP lebih memilih untuk membeli kompaktor. ” selain itu, juga menghemat biaya angkut dan bau juga tidak menyengat kalau sampah sudah masuk truk ini,” terangnya.
Khalid memaparkan, kalau perbandingannya cukup banyak. Satu truk kompaktor ini akan mampu memuat sampah sebanyak empat atau lima truk model biasa. ” Sehingga lebih efektif dalam pengangkutan maupun segi biaya operasional, satu truknya bisa muat 35-45 kubik,” tambahnya.
Saat ini DKP Kota Surabaya ada 200 unit truk sampah yang biasa mengambil sampah di TPS -TPS. Dari jumlah itu hanya beberapa saja yang berjenis kompaktor, karena dominan berjenis truk biasa. Berdasarkan data pada tahun 2012 dan 2013, volume sampah yang dihasilkan warga Surabaya mencapai  1.100 ton. Namun memasuki tahun 2014, volume sampah meningkat menjadi  sekitar  1.300 ton setiap harinya.
Khalid Bukari  mengatakan kenaikan volume sampah ini tak bisa dilepaskan dari   banyaknya jumlah  tempat usaha terutama hotel dan restoran.  Kedua tempat tersebut, banyak menghasilkan sampah, terutama sampah dapur. ” Tapi pihak hotel dan restoran juga sudah mandiri karena sampah-sampahnya dibuang sendiri langsung ke TPA Benowo,” paparnya.
Petugas kebersihan yang di TPS Pandegiling, Rifa’i mengatakan saat ditemui Bhirawa mengatakan, setiap harinya TPS di Pandegiling ada 130 kubik sampah yang di bawa Truk kompaktor ke TPA Benowo. ” Terbantu lah mas dengan adanya truk kompaktor ini, karena yang biasanya bisa mencapai 4-5 kali angkut ini hanya dua kali angkut saja,” terangnya. (geh)

Keterangan Foto : truk kompaktor saat ambil sampah di TPS Pandegiling, Selasa (4/11) [geh/bhirawa]

Tags: