2019, Kemenpar Target 275 Juta ”Wisnus” Lewat Sulawesi

Para juara dan Runner Up para putri Kemilau Sulawesi 2017 yang di gelar di Royal Plaza Surabaya. [achmad tauriq/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Dengan terus memperkenalkan potensi wisata provinsi ke provinsi lainnya, Kementerian Pariwisata berharap di tahun 2019 nanti jumlah wisatawan nusantara (wisnus) yang berkunjung ke pulau pulau di Indonesia hingga mencapai 275 juta wisnus.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Esthy Reko Astuti saat dikonfirmasi Bhirawa, Selasa (14/11) kemarin mengungkapkan, tahun lalu provinsi Papua dan Maluku juga pernah diperkenalkan di Jatim, kini giliran Sulawesi yang mendapatkan kesempatan yang sama.
“Kemenpar berharap muncul citra positif Indonesia sebagai tujuan daerah wisata di kalangan masyarakat Indonesia, meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan nusantara antar kabupaten/kota, propinsi dan antar pulau dan diharapkan juga adanya peningkatan kunjungan wisman ke Sulawesi, sehinga terjadi distribusi pergerakan wisatawan nusantara ke seluruh wilayah di tanah air,” jelas Esthy dalam pameran Kemilau Sulawesi di Royal Plaza Surabaya beberapa waktu lalu.
Esthy menambahkan wisnus merupakan kekuatan pariwisata nasional karena setiap tahun jumlahnya terus meningkat. Untuk tahun ini, wisnus yang mengadakan perjalanan mencapai 265 juta dengan pengeluaran sekitar Rp241,08 triliun.
“Dalam dua tahun ke depan diperkirakan menjadi 275 juta perjalanan dengan pengeluaran dua kali lipat lebih besar dibandingkan perolehan devisa dari wisatawan mancanegara/wisman. Ini potensi besar, karena itu potensi potensi daerah akan terus dipromosikan,” terangnya.
Sementara menurut Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Minahasa, Agustivo Tumundo yang turut mempromosikan potensi wisata daerahnya di pameran Kemilau Sulawesi mengatakan jumlah wisatawan di Minahasa sampai dengan September 2017 untuk wisatawan mancanegara mencapai 74.758 orang sedangkan wisatawan nusantara mencapai 925 ribu.
“Itu yang tercatat dan sebenarnya masih banyak sekali yang belum tercatat dikarenakan mereka hanya sekadar datang dan tidak mengisi daftar tamu juga tidak terdeteksi karena hanya sekadar makan di pinggir danau Tondano saja padahal mereka sebenarnya sudah masuk potensi wisata kita,” paparnya.
Sedangkan untuk wisatawan mancanegara yang berkunjung di Kabupaten Minahasa masih di dominasi oleh wisman Cina, ASEAn dan juga Eropa. “Untuk itu kami sudah menyiapkan berbagai terobosan dengan mendatangkan para wisatawan mancanegara khususnya Cina, untuk itu banyak turis dari Cina yang datang ke Sulawesi Utara dan kami manfaatkan moment supaya mereka harus berkunjung,” ujarnya.
Karena ini merupakan kesempatan sebab bandara ada di Manado dan hotel-hotel besar juga ada di Manado sedangkan Kabupaten Minahasa sendiri bisa ditempuh dengan perjalanan darat hanya 45 menit. “Mereka berkunjung tiga hari pertama di Manado selanjutnya di Minahasa, disitu mereka bisa menikmati benteng Moraya, makan di pinggir danau Tondano selanjutnya akan mampir di bukit kasih,” pungkasnya. [riq]

Tags: