22 Warga Kab.Blitar Hilang Diduga Ikut Gafatar

Gafatar (1)Kabupaten Blitar, Bhirawa
Sebanyak  22 orang warga Kabupaten Blitar yang menghilang diduga bergabung dalam organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Hilangnya  22 warga Kabupaten Blitar tersebut sejak beberapa bulan yang lalu, baik orang dewasa bersama anaknya. Dari data Polres Blitar tercatat 17 warga beserta lima anaknya yang menghilang sejak beberapa bulan yang lalu diduga warga ini tergabung dalam Ormas.
Kapolres Blitar AKBP Slamet Waluya, mengatakan pihaknya akan meningkatkan pengawasan terhadap warga yang menghilang. “Untuk pengawasan warga yang ikut ormas Gafatar ini akan lebih kami tingkatkan,” kata Kapolres Blitar, AKBP Slamet Waluya yang saat ini menggantikan AKBP Muji Ediyanto.
Bahkan secara rinci pihaknya telah mengintruksikan pada jajaran Polsek se- Kabupaten Blitar yang berada diwilayah Polres Blitar untuk melakukan pendataan terhadap warga yang menghilang tersebut. “Saat ini sudah kami lakukan pendataan oleh masing-masing Polsek. Agar kejadian serupa tidak terulang,” ujarn AKBP Slamet Waluya.
Namun AKBP Slamet Waluya tidak menampik adanya warga yang menjadi pengurus dan anggota Ormas Gafatar yang ada di Kabupaten Blitar, pihaknya hanya melakukan pengawasan serta pemantauan aktifitas apa saja yang dilakukan oleh ormas tersebut. “Saat ini mereka kami pantau terus perkembangan dan aktiftasnya, agar jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tegasnya.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Blitar, Drs. Mujianto, juga melakukan hal yang sama dengan memantau dua wilayah di Kabupaten Blitar yang menjadi pusat kegiatan organisasi Gafatar di Kabupaten Blitar, yakni di Dusun Paraan Desa Plosorejo Kecamatan Kademangan serta di Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar. “Saat ini apapun aktifitas organisasi Gafatar di Kabupaten Blitar kami pantau beserta dengan jajaran Muspika serta perangkat Desa,” kata Drs. Mujianto.
Bahkan jika diketahui ada beberapa hal yang menyimpang atas gerakan ormas Gafatar tersebut, pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan aparat agar tidak sampai terjadi hal-hakl yang tidak diinginkan seperti hilangnya salah satu anggota keluarga warga Kabupaten Blitar yang diindikasikan akan mengikuti gerakan atau aliran yang menyesatkan.
“Selama ini yang kami ketahui mereka melakukan beberapa kegiatan positif seperti pengobatan gratis, donor sarah serta kegiatan lainnya. Namun jika ada yang menyimpang langsung akan kami koordinasikandengan aparat untuk dilakukan tindakan pencegahan,” pungkasnya. [htn]

Tags: