32 ODGJ Terima BLT DD dari Pj Bupati Tulungagung

Pj Bupati Heru Suseno menyerahkan secara simbolis BLT DD pada salah seorang KPM di Balai Desa Ringin Pitu, Rabu (31/1).

Tulungagung, Bhirawa.
Sebanyak 62 warga Desa Ringin Pitu Kecamatan Kedungwaru menerima bantuan langsung tunai (BLT) secara simbolis dari Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno, Rabu (31/1). Dari 62 warga yang masuk keluarga penerima manfaat (KPM) tersebut 32 orang di antaranya tercatat sebagai orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

“Setiap KPM menerima BLT menerima setiap bulan Rp 300 ribu dan dibagikan tiga bulan sekali,” ujar Pj Bupati Heru Suseno, usai penyaluran BLT DD Tahun 2024 di Balai Desa Ringingpitu.

Ia menyebut penyaluran BLT DD di Desa Ringinpitu selama tiga bulan ini merupakan yang terakhir dilakukan desa di Kabupaten Tulungagung. “Semua desa sudah menyalurkan BLT DD, kecuali yang hari ini,” terangnya.

Pj Bupati Heru Suseno membeberkan sebanyak 257 desa se-Kabupaten Tulungagung telah menerima DD tahap I. Besarannya ada yang 40 persen dan ada pula yang 60 persen.

“DD yang tersalurkan sebesar Rp 246,907 miliar. Yang terkecil desa menerima Rp 639 juta. Sedang yang terbesar, desa menerima Rp 1,7 miliar,” paparnya.

Selanjutnya, Pj Bupati Heru Suseno mengngungkapkan jika ada ketentuan yang mewajibkan desa untuk menyalurkan BLT setelah menerima DD. Termasuk penyalurannya untuk ketahanan pangan dan penanganan stunting. “Sisanya baru untuk infrastruktur, pengembangan potensi dan sebagainya,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Desa Ringinpitu, Suwito, mengatakan setiap tahun ketentuan dalam penyaluran DD berubah. Untuk tahun 2024 ini, penerima BLT DD juga mencakup ODGJ. Sementara tahun lalu tidak ada.

“Karena itu, tahun ini penerima BLT DD di Desa Ringinpitu bertambah sebab ada tambahan ODGJ,” katanya.

Suwito menandaskan pula jika tidak semua ODGJ kemudian bisa menerima BLT DD. Tetapi mereka yang tergabung di Poskeswa (pos kesehatan jiwa) saja yang dapat menerima. “Kalau tidak ada ketentuan harus gabung di Poskeswa kemungkinan jumlah ODGJ yang menerima BLT DD bisa lebih banyak lagi,” tuturnya.

Ia mengaku tidak mengetahui secara jelas mengapa saat ini di desanya relatif banyak ODGJ. “Yang ODGJ ada yang masih muda. Mungkink karena keadaan kemudian jadi ODGJ,” ucapnya.

Lebih lanjut Suwito menyatakan tidak semua warga dapat memperoleh BLT DD. Keluarga penerima manfaat menerima BLT DD setelah proses musyawarah desa yang di dalamnya terdapat perhitungan desil dari pemerintah pusat. Selain juga dari usulan masyarakat.

“Namun demikian, meski sudah masuk desil, tetapi dinilai warga itu keadaannya mampu tidak akan dimasukkan KPM. Sebaliknya usulan dari masyarakat dan setelah musdes dinyatakan memang berhak menerima bisa masuk KPM,” pungkasnya.[wed.ca]

Tags: