40 Guru Ikuti Pelatihan Holistik Berbasis Karakter

Puluhan guru saat mengikuti pelatihan pendidikan holistic berbasis karakter. (achmad basir/Bhirawa)

Puluhan guru saat mengikuti pelatihan pendidikan holistic berbasis karakter. (achmad basir/Bhirawa)

Bojonegoro, Bhirawa
Puluhan guru di Kabupaten Bojonegoro mengikuti pelatihan pendidikan holistik berbasis karakter pada Selasa (20/9). Bertempat di Pusat Belajar Guru, kegiatan ini dilaksanakan oleh Indonesia Heritage Foundation (IHF) dan Forum Pusat Kegiatan Gugus (FPKG) Kabupaten Bojonegoro. “Kegiatan ini kelanjutan dari pelatihan yang diberikan untuk para guru PAUD di sekitar wilayah operasi EMCL,” ujar perwakilan IHF, Arfida.
Menurut Arfida, pendidikan berbasis karakter ini mendapat dukungan dari pemerintah kabupaten Bojonegoro untuk diterapkan di seluruh wilayah tersebut. Selama ini, kata dia, program yang diprakarsai ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) tersebut bekerjasama dengan organisasi guru dan Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro.
“Program SBB ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sekolah PAUD tidak hanya melalui peningkatan kualitas sarana fisik semata, namun lebih menekankan pada peningkatan kualitas sumber daya para guru PAUD. Tujuannya agar para guru mampu mendidik anak pada seluruh aspek perkembangan mereka, dengan penekanan pada pembentukan anak yang berkarakter, cerdas, dan kreatif,” tutur Arfida.
Dalam kesempatan tersebut turut hadir perwakilan Dinas Pendidikan, yaitu Kepala Bidang TK/SD, Abdul Azis dan Kepala Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI) Muchlisin.
Dalam sambutannya Azis mengaku, sejak awal, pihaknya selalu mendukung program EMCL dan IHF ini karena manfaat yang dirasakan oleh guru guru begitu banyak. Tidak hanya yang berhubungan dengan pendidikan karakter tapi juga ketrampilan-ketrampilan lain yang berguna bagi guru untuk mengajar. Email. “Terimakasih kepada EMCL yang telah memprakarsai dan mendukung program ini. Semoga manfaatnya bisa semakin luas,” ungkap Azis.
Sementara itu, perwakilan EMCL, Ukay Subqy secara terpisah menyampaikan, program ini merupakan bagian dari komitmen industri hulu migas dalam memberikan kontribusi positif di masyarakat. “Program ini kami harapkan akan meningkatkan kualitas pendidikan dan kapasitas kehidupan masyarakat di sekitar wilayah operasi kami,” ungkapnya.
Sejak tahun 2007, papar dia, EMCL bekerjasama dengan IHF telah membina lebih dari 450 guru dari 90 sekolah setingkat TK dan PAUD di Kabupaten Bojonegoro, Blora dan Tuban untuk menerapkan metode Pendidikan Holistik Berbasis Karakter  dilingkungan sekolahnya. “Tujuan utama dari penerapan metode ini adalah untuk menciptakan anak-anak yang memiliki karakter yang baik dan unggul di masa yang akan datang,” lanjut Ukay.
Dia menambahkan, untuk mengoptimalkan kemampuan guru dalam menerapkan metode ini dilaksanakan program pendampingan dan pemberdayaan SBB di Bojonegoro, Tuban, dan Blora. Di masing-masing kabupaten ditempatkan koordinator lapangan dari IHF. Mereka membina para guru di lapangan secara rutin dan intensif. “EMCL juga melengkapi sekolah-sekolah penerima manfaat tersebut dengan alat peraga edukatif,” pungkasnya.
Program pendidikan berbasis karakter adalah salah satu langkah strategis dalam membangun sumberdaya manusia yang berkualitas. Berdasarkan penelitian dari para ahli, diketahui bahwa masa emas yang paling efektif dalam pembentukan karakter anak adalah pada saat usia dini, yaitu nol sampai tujuh tahun.
Program ini menerapkan metode Pendidikan Holistik Berbasis Karakter yang dikembangkan oleh IHF, sebuah lembaga nirlaba yang bergerak dalam bidang pendidikan karakter. Sebuah lembaga yang diprakarsai oleh Ratna Megawangi.
Sebagai seorang tokoh pendidikan karakter di Indonesia, Ratna berhasil mengembangkan konsep pendidikan yang patut dan menyenangkan sesuai dengan tahapan perkembangan anak, atau yang biasa disebut dengan konsep DAP (Developmentally Appropriate Practices). [bas]

Tags: