50 Penyandang Masalah Dipulangkan, Wali Kota Semangati Agar Tak Menyerah

7-PMKS-gepengPemkot Surabaya, Bhirawa
Pemkot Surabaya kembali memulangkan puluhan orang Penyandang Masalah Kesejahteran Sosial (PMKS) ke daerah asalnya. Pemulangan PMKS ini dilakukan setelah usai menjalani proses pembinaan berupa pelatihan keterampilan dan pematangan mental di Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Keputih.
Prosesi pemulangan para PMKS dipimpin langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di halaman Taman Surya, Selasa (6/5) kemarin. Ada 50 orang PMKS yang dipulangkan ke daerah asalnya di berbagai kota di Jatim. Pemulangan ini merupakan upaya Pemkot Surabaya dalam memanusiakan para PMKS yang selama ini menjadi ‘kumbang’ metropolis.
“Bapak dan ibu dipulangkan untuk menghormati panjenengan sekalian. Ini merupakan penghormatan Pemkot Surabaya kepada panjenengan. Sebab, kondisi dan juga kapasitas kota sangat terbatas,” tegas Wali Kota Tri Rismaharini ketika memberikan sambutan.
Risma mengatakan, pemkot rutin memulangkan PMKS. Dan para PMKS yang dipulangkan ke daerah asalnya tersebut tentunya telah dinyatakan sembuh dan sudah siap berinteraksi di masyarakat.
Kepada para PMKS yang kondisinya sudah sehat, dia menyemangati agar mereka tidak berputus asa dengan kondisi yang mereka alami. Sebab, peluang untuk berhasil akan selalu ada bagi yang mau berusaha.
Wali Kota Risma lantas mencontohkan, di lingkungan Pemkot Surabaya ada seorang cleaning service yang bekerja lebih dari 17 tahun. Karena kerajinannya dalam bekerja, dia kini sudah jadi PNS.
“Jadi, bapak ibu sekalian jangan menyerah kepada nasib. Asal kita mau bekerja dengan tulus, Tuhan akan memberikan kesempatan. Gusti Allah mboten sare (Tuhan tidak tidur). Panjenengan harus percaya, Gusti Allah pasti memberi jalan,” urainya.
Setelah memberikan sambutan, Wali Kota Tri Rismaharini ikut mengantar PMKS masuk ke dalam mobil yang akan membawa mereka ke rumah asal. Ada delapan mobil yang disiapkan pemkot dengan tujuan berbeda-beda.
Mobil 1 untuk tujuan Sidoarjo, Malang dan Blitar. Mobil 2 untuk tujuan Pasuruan, Probolinggo, Situbondo dan Banyuwangi. Lalu mobil 3 untuk tujuan Gresik, Lamongan dan Bojonegoro.  Ada tiga mobil untuk tujuan Jombang dan Kediri. Lalu mobil 7 untuk rute Tulungagung, Trenggalek dan Ponorogo. Serta mobil 8 untuk tujuan Mojokerto, Nganjuk dan Ngawi.
Untuk memastikan pemulangan PMKS ini berjalan lancar, para personel Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) ikut menyertai prosesi pemulangan mereka hingga ke rumah masing-masing.
Pemkot Surabaya juga sudah melakukan berbagai upaya untuk menyampaikan rencana pemulangan tersebut kepada Dinsos kabupaten atau kota tujuan PMKS. Termasuk juga menyampaikan laporan ke Pemprov Jatim.
Nantinya, para PMKS ini akan diserahkan ke kepala kelurahannya masing-masing.
Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya Supomo mengatakan, pemulangan PMKS kali ini merupakan yang kedua kalinya setelah kegiatan serupa dilakukan pada awal April lalu.
Dari 50 orang PMKS yang dipulangkan, sebanyak sembilan orang adalah psikotik (mengalami gangguan jiwa) yang kini sudah sembuh, lima orang wanita harapan yang akan dibina di badan pelatihan di Kediri, dan mayoritas adalah gelandangan.
Dikatakan Supomo, pihaknya akan intens memulangkan PMKS ke daerah asalnya. Ini karena jumlah PMKS di Liponsos Keputih masih melebihi kapasitas, yakni 1.204 orang dari kapasitas  normal 500 orang.
Tentunya, mereka dipulangkan bila kondisi fisik dan psikisnya sudah siap. Dalam waktu, Dinsos juga berencana memulangkan 17 orang PMKS yang berasal dari luar pulau. Mereka berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan dan Papua.
“Arahan dari Bu Wali Kota, segera dipulangkan dalam waktu. Teknis pemulangannya hampir sama, tinggal melihat medannya saja. Kalau medannya mengharuskan lewat udara yah tidak ada persoalan,” jelas Supomo.
Kepala UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas) Liponsos Keputih Sri Supadmi menambahkan, para PMKS yang berasal dari luar pulau tersebut sebagian besar merupakan psikotik. Namun, kondisi mereka sudah sehat setelah mendapatkan pembinaan. Selama di Liponsos, mereka dibekali dengan berbagai pelatihan keterampilan dan mendapat siraman rohani demi pemulihan mental mereka. [dre]

Tags: