695 Peserta Calon Penerima Beasiswa D3 Politeknik Ubaya Jalani Tes

Pemkot Surabaya, Bhirawa
Sebanyak 695 peserta calon penerima beasiswa D3 Politeknik Universitas Surabaya (Ubaya) mulai menjalani serangkaian tes. Rangkaian tes tersebut, terdiri dari Tes Potensi Akademik (TPA), Tes Substansi Akademik (TSA), Tes Psikologi dan Tes dari pihak perusahaan. 695 peserta ini, merupakan hasil seleksi administrasi yang dilakukan Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya dari total 754 pendaftar.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Aston Tambunan mengatakan, 695 pendaftar itu akan memperebutkan 100 kuota beasiswa. Setelah dinyatakan diterima, penerima beasiswa bisa berkuliah di D3 Politeknik Ubaya selama tiga tahun dengan gratis.
Sebelumnya, para peserta telah menjalani Tes Potensi Akademik (TPA) di Fakultas Psikologi Gedung D Lt 1-4 dan Fakultas Hukum Gedung A Lt 2 Kampus Ubaya Tenggilis pada Sabtu (14/7).
”Nanti oleh Pemkot Surabaya melalui Dispendik Surabaya, penerima beasiswa mendapat uang saku dan uang penunjang perkuliahan. Yang jelas, program beasiswa dari Wali Kota Surabaya ini untuk memutus rantai kemiskinan,” kata dia, Selasa (17/7).
Aston menjelaskan, kuota yang tersedia dengan jumlah peminat beasiswa ini memang kurang seimbang. Untuk itu, 695 peserta yang menjalani TPA diminta berjuang dan berdoa sungguh-sungguh agar diterima.
”Dispendik Surabaya hanya seleksi administrasi, selanjutnya diseleksi Ubaya. Selamat berjuang dan jangan pernah putus asa,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Politeknik Ubaya Benny Lianto Effendy Sabema menyatakan hasil TPA tersebut bakal diumumkan secepat mungkin. ”TPA ini memiliki standar nilai. Kalau misalnya nilainya tidak memenuhi standar, ya tidak lolos tahap berikutnya,” katanya.
Menurut Benny, beasiswa D3 Politeknik Ubaya yang bekerjasama dengan Pemkot Surabaya ini merupakan beasiswa plus. Sebab, mereka yang bisa diterima akan memiliki dua status sekaligus, yakni mahasiswa dan karyawan.
”Semangat belajar penerima beasiswa harus berbeda dengan mahasiswa pada umumnya. Mahasiswa lain itu perlu kuliah kemudian mencari kerja. Kalau penerima beasiswa ini dapat dua status, mahasiswa dan karyawan,” ungkapnya.
Dia mengungkapkan, setelah lulus TPA, peserta kemudian menjalani Tes Substansi Akademik (TSA) pada 19 Juli mendatang. Selanjutnya, tes psikologi pada 1 Agustus dan tes dari pihak perusahaan pada 9-15 Agustus.
”Empat rangkaian tes ini yang menentukan peserta berhak menerima beasiswa. Setelah lulus kuliah mereka bisa langsung bekerja ke perusahaan,” tuturnya.
Model perkuliahan, kata Benny, diajari oleh dosen Politeknik Ubaya dan pihak perusahaan. Saat magang, penerima beasiswa juga magang ke perusahaan tersebut. Sehingga, ketika lulus penerima beasiswa sudah matang untuk bekerja.
”Ini yang disebut pendidikan vokasional yang asli. Berkuliah diajari oleh dosen dan pihak perusahaan. Model baru ini kalau berjalan baik bisa menjadi contoh,” tandasnya. [dre]

Tags: