Peringatan Hari Dharma Samudera Diwarnai Tabur Bunga

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi memimpin pelaksanaan prosesi tabur bunga peringatan Hari Dharma Samudera di atas KRI Makassar 590 yang berlayar di Selat Madura, Senin (15/1).[trie diana/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Peringatan Hari Dharma Samudera 2018 diperingati di Dermaga Ujung Koarmatim, Surabaya, Senin (15/1). Acara yang dipimping langsung oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi ini diwarnai prosesi tabur bunga di atas KRI Makassar 590.
Prosesi tabur bunga ke laut dari atas KRI Makassar 590 ini dilakukan secara khidmat di Selat Madura. Tabur bunga ini untuk mengenang arwah dan jasa para pahlawan laut yang telah gugur. Acara yang disiapkan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal V) ini mengusung tema ‘Dengan Semangat Pertempuran Laut Aru, TNI AL Siap Menjaga dan Mempertahankan Keutuhan NKRI serta Mendukung Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia’.
Kasal mengatakan para prajurit harus meningkatkan profesionalisme dan kemampuan diri dalam dunia yang serba teknologi. Selain itu, peringatan Dharma Samudera ditujukan untuk mengenang peristiwa heroik yang terjadi di Laut Aru Maluku, pada 15 Januari 1962.
Pada peristiwa itu, sambung Kasal, tiga kapal cepat torpedo TNI Angkatan Laut, yaitu KRI Macan Tutul, KRI Macan Kumbang, dan KRI Harimau, bertempur melawan dua kapal jenis destroyer, serta pesawat jenis Neptune dan Frely milik Belanda demi mempertahankan Irian Barat.
“Saya sering kali menyampaikan bahwa alutsista KRI adalah dasar dari Angkatan Laut dan sistem senjata dasar Angkatan Laut. Tidak ada kapal perang, tidak ada Angkatan Laut,” kata Laksamana TNI Ade Supandi, Senin (15/1).
Pada pertempuran di Laut Aru, lanjut Kasal, Komodor Yos Sudarso gugur bersama awak KRI Macan Tutul dalam pertempuran ini, sedangkan KRI Macan Kumbang dan KRI Harimau selamat. Pesan terakhir Komodor Yos Sudarso melalui sambungan radio sesaat sebelum tenggelam adalah kobarkan semangat pertempuran. “Kalimat itu terus dikenang sampai sekarang. Dan menjadi semangat TNI AL,” jelasnya.
Untuk itu, Kasal mengingatkan berbagai dimensi peperangan. Di antaranya peperangan atas air, peperangan bawah air, peperangan anti udara, peperangan anti kapal permukaan, peperangan ranjau dan juga perang cyber.
“Kita sebagai generasi penerus jangan sampai mengulangi sejarah. Sejarah kalau kita menghadapi musuh, kemudian tenggelam. Tapi harus bangkit dan mampu meraih kemenangan,” tegas Kasal.
Setelah acara tabur bunga usai, acara dilanjutkan dengan pemberian tali asih kepada pelaku sejarah pertempuran Laut Aru beserta keluarganya. Selanjutnya Kasal meresmikan Pembangunan Kompleks TNI AL di Pesapen dengan ditandatanganinya prasasti untuk Balai Prajurit, Mess Perwira dan Lapangan Panahan.
Hadir dalam acara ini adalah Panglima Komando RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Didik Setiyono , Komandan Lantamal V (Danlantamal) Laksamana Pertama TNI Edi Sucipto , Wakapolda Jatim Brigjen Pol Awan Samodra, dan Komandan Korem (Danrem) 084 Bhaskara Jaya Kolonel Kav M Zulkifli. [bed]

Tags: