AUPF Ajang Universitas Tingkatkan Kerjasama Global

122 delegasi dari 14 negara hadiri AUPF 2018 di UK Petra. Guna bahas Tantangan pendidikan tinggi di masa depan.

Surabaya, Bhirawa
Tingkatkan internasionalisasi pendidikan tinggi, Rektor dan pimpinan Perguruan Tinggi di wilayah ASIA hadiri 17th Asian University President Forum (AUPF) 2018 di Universitas Kristen (UK) Petra selama tiga hari.
Mulai tanggal 6 hingga 8 Nopember. Forum ini dihadiri oleh 122 delegasi dari 62 perguruan tinggi yang berasal dari 14 negara di Asia. Diungkapkn Rektor UK Petra, Prof Djwantoro Hardjito pertemuan tahunan kali ini membahas terkait tantangan masa depan Pendidikan tinggi khususnya yang berkaitan dengan gangguan inovatif. Forum tersebut jufga dinilai sebagai kesempatan yang baik bagi Universitas yang tergabung dalam AUPF untuk meningkatkan relasi bilateral.
“Dari kerja sama yang terbangun melalui AUPF ini, antar intitusi nantinya bisa melakukan konferensi bersama, pertukaran pelajar, penelitian bersama, summer program dan banyak lagi,” ungkap Prof Djwantoro Hardjito.
Sayangnya, sambung Prof Djwantoro, pendidikan tinggi di Indonesia harus terbentur dengan regulasi yang diterapkan. Seperti pembukaan prodi baru yang sesuai dengan kebutuhan di era industri 4.0 yang tidak bisa semena-mena dilakukan. “Kita kalau mau buka prodi baru yang dipersiapkan untuk kebutuhan era industri susah. Karena terikat dengan nomenklatur. Tapi, kita sedikit menemui titik terang ketika Dikti membuka fleksibelitas baru dalam mendirikan prodi,”
Kegiatan tersebut pun mendapat respon positif dari Kemenristekdikti yang diwakilkan oleh Sekjen Menristekdikti, Prof Ainun Na’im. Pihaknya menilai kegiatan tersebut sebagai langkah yang bagus dalam meningkatkan eskposur akademisi terhadap isu-isu international dan standart nasional sebagai kesiapan dalam menghadapi tantangan pendidikan tinggi di masa depan.
“Dari kementerian melihat ini bagus. Tidak hanya melakukan sekinar akan tetapi juga dilakukan sesi paralel yang mana hal tersebut akan memberi kesempatan untuk membangun pendidikan tinggi di Indonesia. Meskipun sebagian juga sudah melakukan kerja sama Universitas antar negara,” ungkap dia.
Kerja sama tersebut antara lain adalah pertukaran mahasiswa dalam mengambil mata kuliah di berbagai Universitas. Bahkan berkesempatan dalam mengembangkan join program, join degree, double degree, dan join riset antar pendidikan tinggi yang tergabung dalam AUPF. Menurut dia, Negara-negara di Asia sedang mengalami perkembangan. Termasuk kualitas kehidupan, pendidikan menjadi faktor yang paling penting, tidak terkecuali pendidikan tinggi. [ina]

Tags: