Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dibudpar) Jawa Timur DR. H. Jarianto, M.Si
Pemprov Jatim, Bhirawa
Jika ingin berlibur akhir pekan, tidak perlu jauh-jauh. Cukup mendatangi pendapa Jayengrono UPT Taman Budaya Jatim di Jalan Gentengkali, Surabaya. Pada Jum’at- Sabtu (89 April), giliran Kabupaten Banyuwangi menampilkan pagelaran seni budaya dan produk UMKM/ekonomi kreatif yang dibungkus dalam kegiatan Gelar Seni Budaya Daerah (GSBD)
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dibudpar) Jawa Timur DR. H. Jarianto, M.Si, mengatakan bahwa GSBD ini merupakan ajang promosi potensi seni budaya dan pariwisata daerah dan juga sarana silaturahim warga Banyuwangi di Surabaya dan sekitarnya.
Penyelenggaraan berbagai festival yang berlangsung nyaris sepanjang tahun juga menjadikan Banyuwangi dikenal sebagai Kota Festival yang sudah membuahkan berbagai penghargaan. Begitupula ketika setiapkali tampil di pendapa UPT Taman Budaya Jatim, masyarakat banyak yang melihat penampilan seniman asal Banyuwangi.
Sebelumnya Kabupaten Banyuwangi dikenal sebagai daerah yang banyak memiliki pesona seni budaya luar biasa, bahkan sanggup bersaing dengan seni budaya Pulau Dewata Bali. Ragam pesona seni budaya Banyuwangi itulah yang dipergelarkan di Taman Budaya Jawa Timur (TBJT) dengan tema “Pesona Tlatah Blambangan Banyuwangi.
Rangkaian acara ini dimulai sejak Jum’at malam dengan sajian pertunjukan Hadrah Kuntul, Tari Bedaya Candra Gumelar, Tari Ngelawungi, lantunan lagu daerah Manuk Kepodang Daludalu, dan dipungkasi dengan pergelaran seni pertunjukan yang bertajuk “Si Gagak Piandel Blambangan.”.
Hari kedua, Sabtu, GSBD sudah diawali sejak pagi dengan acara Lomba Menggambar Ibu dan Anak, siang harinya digelar pertunjukan Jaranan Buto, dan sebagai penghujung acara pada malam hari berupa pertunjukan Seni Janger dengan cerita “Oyang Ati Dewi Surati.”
Selain sajian berbagai kesenian, selama dua hari juga disajikan berbagai macam produk unggulan Kabupaten Banyuwangi, bazaar kuliner dan pemutaran video potensi pariwisata Kabupaten Banyuwangi. [rac]
