Anggaran Siluman Muncul APBD 2016 di Nganjuk

Anggaran SilumanNganjuk, Bhirawa
Besarnya anggaran siluman dalam APBD 2016 hasil evaluasi gubernur dicurigai sebagai permufakatan jahat yang mengarah pada tindak pidana korupsi. Karena itu anggota Fraksi Hati Nurani Persatuan Nasional (HARPENAS), memilih walk out (WO) dari rapat antara badan anggaran (Banggar) DPRD Nganjuk dengan tim anggaran Pemkab Nganjuk. “Mata anggaran dalam APBD yang dievaluasi oleh gubernur bukanlah RAPBD yang dibahas dengan eksekutif  bersama DPRD. Karena itu kami memilih keluar,” papar Raditya Haria Yuangga ketua fraksi Harpenas.
Pembahasan APBD hasil evaluasi gubernur memang berjalan alot, karena adanya penolakanAPBD hasil evaluasi gubernur tersebut. Raditya Haria Yuangga menuding adanya persekongkolan jahat dimana banyak anggaran yang tidak ada dalam pembahasan RAPBD, namun keluar dalam APBD hasil evaluasi gubernur.
Bahkan, dia mengaku anggaran siluman yang mendadak muncul dalam APBD 2016 tidak jelas asal usulnya dan kapan dibahas antara eksekutif dengan legislatif. “Apa yang mau dibahas lagi jika APBD yang dievaluasi gurbernur itu banyak anggaran siluman. Karena itu saya walk out,” ujar Raditya Haria Yuangga saat keluar dari ruang rapat.
Menurut Raditya Haria Yuangga langkah yang diambil fraksi Harpenas merupakan keputusan fraksi yang sudah melalui pembahasan internal. Dicontohkan siluman yang dimaksud diantaranya anggaran pembamgunan stadion baru yang rencananya akan di bangun di Desa Bungur, Kecamatan Sukomoro dan pembangunan pendapa Kabupaten Nganjuk yang nilainya cukup fantastis yang sebelumnya tidak pernah dibahas oleh legeslatif. [ris]

Tags: