Angka Kemiskinan Turun, Pertumbuhan Ekonomi Pasuruan Naik

Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf saat sambutan acara Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RKPD tahun 2021, di Gedung Serbaguna Pemkab Pasuruan, Senin (13/2).

Pasuruan, Bhirawa
Pemkab Pasuruan terus menekan angka kemiskinan di wilayah Kabupaten Pasuruan dengan cara menciptakan lapangan pekerjaan, informasi pekerjaan hingga pendayagunaan masyarakat di semua sektor.
Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf menyampaikan penurunan kemiskinan bisa dilihat selama kurun tiga tahun yakni pada 2017 hingga 2019. Menciptakan lapangan kerja hingga pendayagunaan masyarakat di semua sektor menjadi faktor turunnya angka kemiskinan di Kabupaten Pasuruan.
“Kemismikinan terus kami tekan dan alhamdulillah bisa turun. Yakni menciptakan lapangan pekerjaan hingga pendayagunaan masyarakat di semua sektor. Hasilnya, selama tiga tahun berturut-turut, angka kemiskinan di Kabupaten Pasuruan mengalami penurunan,” tandas HM Irsyad Yusuf disela-sela acara Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) tahun 2021, di Gedung Serbaguna Pemkab Pasuruan, Senin (13/2).
Terinci, tahun 2017, angka kemiskinan dicatatkan sebanyak 10,34% dan berangsur turun menjadi 9,45% di tahun 2018. Tahun tahun 2019, tren penurunan angka kemiskinan Kabupaten Pasuruan tercapai, menjadi 8,68%.
“Ini merupakan hasil kerja keras dari semua pihak. Mulai jajaran Pemkab Pasuruan yang di dukung Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan pemerintah pusat serta peran dunia usaha hingga masyarakat,” kata Irsyad Yusuf.
Gus Irsyad, panggilan akbrabnya menjelaskan kemiskinan juga bersinggungan dengan pengangguran. Selama tiga tahun periode yang sama, pengangguran terbuka mengalami fluktuasi cukup signifikan.
Pada 2017 lalu, tingkat pengangguran terbuka sebesar 4,97%, kemudian melompat naik menjadi 6,11% di tahun 2018. Upaya menekan coba dilakukan hingga pada 2019 pengangguran terbuka turun menjadi 5,42%.
“Turunnya tingkat pengangguran, memberikan gambaran investasi di Kabupaten Pasuruan sudah mulai menunjukan efek positif, membantu penyerapan tenaga kerja. Selain itu, berkembangnya usaha mikro dan ekonomi kreatif telah terbukti menjadikan masyarakat dapat menciptakan peluang kerja mandiri,” papar Gus Irsyad.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pasuruan dari 2017-2019 juga mengalami kenaikan. Adapun pertumbuhan 5,72% pada tahun 2017, naik pada tahun 2018 sebesar 5,75%. Tren tumbuh berlanjut menjadi 5,80% pada tahun 2019 berdasarkan angka sementara, BPS Kabupaten Pasuruan.
Menariknya, hampir angka diatas rata-rata angka pertumbuhan Jawa Timur, bahkan angka rata-rata nasional. “Ini menjadi kekuatan yang harus dimanfaatkan dengan baik agar dapat dirasakan oleh masyarakat secara lebih luas,” ucap Gus Irsyad. [hil]

Tags: