Antisipasi Banjir Bandang, BPBD Kabupaten Malang Lakukan Mitigasi Susur Sungai

BPBD dan warga Desa Mangliawan, Kec Pakis, Kab Malang saat membersihkan lumpur akibat diterjang banjir bandang, pada beberapa tahun lalu. (cahyono/Bhirawa).

Kab Malang, Bhirawa.
Itensitas hujan di wilayah Malang Raya pada beberapa hari terakhir ini, hal ini membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang telah melakukan susur Sungai. Hal ini dalam rangka kesiapsiagaan, yakni untuk melakukan mitigasi atau upaya mengurangi resiko bencana, dampak dari Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) 2023, di wilayah Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.

Sebab, kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan, Selasa (20/2), kepada wartawan, di wilayah Kecamatan Singosari pernah ada sejarah banjir bandang. Sehingga melihat dari Sejarah tersebut, maka pihaknya melakukan susur sungai di Jurang Sriti, di wilayah Taman Hutan Rakyat (Tahura) sampai di wilayah Perusahaan Umum (Perum) Perhutani Singosari.

“Kami dalam melakukan mitigasi itu bersama stakeholder, dan juga melakukan pemotongan pohon tumbang akibat Karhutla, serta pohon tumbang akibat tanah longsor yang terjadi di sepajang aliran sungai tersebut,” jelasnya.

Sementara, lanjut Sadono, untuk wilayah Gunung Arjuno masih aman terhadap potensi ancaman banjir bandang. Sedangkan untuk mengatasi resiko terjadinya bencana alam, maka Pemerintah Daerah tidak ada lagi alasan tidak melaksanakan program kesiapsiagaan terhadap ancaman bencana banjir bandang, yang mana saat ini di masa siaga darurat bencana Hidrometeorologi atau bencana yang diakibatkan oleh aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin dan kelembapan.

“Bentuk bencana Hidrometeorologi yakni berupa kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, tanah longsor, angin putting beliung, gelombang dingin hingga gelombang panas. Sehingga dengan adanya fenomena alam tersebut, maka harus ada antisipasi akan terjadinya Hidrometeorologi,” tuturnya.

Mengutip dari laman Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bahwa

salah satu upaya pencegahan banjir bandang yang dapat dilakukan oleh komunitas yakni susur sungai. Karena susur sungai merupakan aktivitas menyusuri sungai untuk melihat sepanjang daerah aliran sungai terdapat hambatan atau sumbatan yang dapat memicu terjadinya banjir bandang. Dan agar mencegah terjadinya bencana banjir, perlunya kesiapan yang matang dan dilakukan oleh orang dewasa dengan dukungan peralatan keselamatan yang mencukupi, serta menekankan faktor keamanan. Sedangkan susur sungai tersebut tidak dilakukan di tengah sungai tetapi di pinggir.

“Pemerintah daerah dan masyarakat patut waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya Hidrometeorologi, seperti banjir dan banjir bandang. Catatan historis terkait dampak La Nina umumnya 40 persen curah hujan di atas batas normal,” papar Pakar Managemen Air Universitas Gajah Mada (UGM) Prof Agus Maryono. (cyn.hel).

Tags: